Alyssa Soebandono - Dude Harlino : Pernikahan Bernuansa Shabby Chic

Rona bahagia terpancar jelas dari wajah Dude Harlino dan Anindya Alyssa Soebandono saat bersanding sebagai pengantin baru. Sabtu (22/3), mereka resmi menjadi suami istri setelah melangsungkaan proses ijab kabul di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dude menyerahkan seperangkat alat salat dan uang tunai sebagai mas kawin untuk menikahi Icha.

Gabungkan Dua Adat

Dude dan Icha, begitu Alyssa biasa disapa berasal dari dua suku budaya berbeda. Dude memiliki darah Minangkabau, sementara keluarga Icha berasal dari Solo. Namun di acara pernikahan mereka, kedua-nya berhasil menggabungkan kedua adat menjadi kesatuan yang harmonis.

Saat prosesi ijab kabul, mereka menggunakan adat Jawa lengkap. Icha yang dinikahkan langsung oleh ayahnya, Joni Pasiflano Soebandono, baru muncul setelah penghulu menyatakan ijab kabul yang diucapkan Dude sah.

Mereka lantas melakukan upacara panggih. Rangkaian adat panggih ini meliputi balangan sedah (lem-par sirih). "Kedua mempelai saling melempar sirih, lalu mempelai wanita mencium tangan suaminya," kata Rina Gunawan yang ditunjuk Dude-Icha sebagai wedding organizer (WO). Rangkain upacara adat selanjutnya wiji dadi, yaitu pengantin pria menginjak telur dan mempelai wanitanya yang membasuh kaki suaminya.

Dude dan Icha juga menjalani upacara sindur binayang (Dude dan Icha berjalan di belakang ayah Icha), kacar-kucur (simbol suami yang mencari nafkah, sang istri yang menyimpan untuk kebutuhan keluarga), dan kembul dhahar (kedua pengantin sa­ling suap-suapan), dan yang terakhir keduahya melakukan sungkeman.

"Untuk akad nikah, Dude dan Icha menggunakan adat Jawa-Solo lengkap. Yang paling seru adalah bubak kawah. Jadi para tamu berebut berbagai macam peralatan dapur seperti panci, sendok, piring yang sudah dihias. Ini yang paling seru dan bikin heboh," cerita Rina. Sementara itu, adat dari keluarga Dude dipakai saat resepsi pernikahan pada malam harinya. "Pada resepsi ini. ada sentuhan adat keluarga Dude, seperti Tari piring untuk menyambut tamu, serta bawahan baju pengantin mereka memakai kain songket melayu," terang Rina.

Senyaman Rumah Sendiri

Dude dan Icha tampaknya berhasil mewujudkan semua impian pernikahan mereka. Keduanya, kata Rina, sangat detail dalam menentukan konsep resep­si yang mereka pakai. "Konsepnya shabby chic. Konsep ini yang sedang banyak dipakai untuk desain rumah modern. Perpaduan vintage dan bunga-bunga," ungkap Rina yang menjadi langganan para artis kala menikah.

Tak heran, tim dekorasi dari Rina menyulap ball­room Carani dan Mandira menjadi sebuah ruangan senyaman rumah dengan hiasan penuh bunga. Pemilihan warna bungannya pun tak sembarangan. "Kami hanya pakai bunga-bunga yang berwarna pastel dan soft. Tampilannya seperti kuno, antik, dan terlihat lucu," jelas Rina.

Dan demi mendapat hasil maksimal, tim dekora­si, kata Rina, sampai berburu barang-barang hingga ke luar negeri. "Dari awal Icha memang sudah minta konsep seperti ini. Dari tim dekorasi menyanggupi dan mereka sampai hunting ke Cina untuk membeli barang-barang yang sesuai konsep itu."

Selain dekorasi yang menawan dan indah dilihat oleh para tamu undangan, Dude dan Icha juga mem-berikan suvenir berupa buku Asmaul Husna saat akad dan simbol wayang dengan rumah Minang saat resepsi," ujar Rina.

Nuansa Modern

Gedung Sasana Kriya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi saksi bisu hari bersejarah pasangan Dude dan Icha. Di gedung yang memiliki bentuk unik dengan sentuhan gaya modern minimalis inilah cinta keduanya berakhir indah di pelaminan. Mereka menyewa dua ballroom sekaligus yang tersedia di gedung itu, yaitu Mandira dan Carani untuk menjamu 1.000 undangan.

Sasana Kriya merupakan bangunan baru, yang diresmikan pada 8 Juli 2013 oleh Ketua Umum Yayasan Harapan Kita (yang menaungi TMII) Hj. Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut. Sebelumnya, Sasana Kriya berfungsi sebagai art & craft center, namun kemudian diruntuhkan untuk direnovasi dan didesain ulang.

Kini Sasana Kriya lebih dikenal sebagai tempat resepsi pernikahan, pameran, atau acara seminar yang cukup prestisius. Dengan dua ball­room, Sasana Kriya dapat menampung 3.000 orang. Kesan mewah dari bangunan ini pun langsung terpancar begitu menginjakkan kaki ke dalamnya. Langit-langit gedung yang cukup tinggi ditambah chandelier dan seluruh permukaan lantai yang ditutupi karpet tebal, menjadi bagian khas gedung ini.

Untuk menyewa Sasana Kriya, Dude dan Icha mengeluarkan biaya tak sedikit. Harga sewa gedung un­tuk 4 jam pemakaian ballroom Man­dira dan Carani Rp37,5 juta, dengan penambahan waktu Rp.1 juta/jam. Harga itu belum termasuk pajak. Waktu penggunaan ruangan dibagi dua: Siang (10.00-14.00 WIB) dan malam (19.00-23.00 WiB). Semen­tara, Dude dan Icha menyewa ge­dung itu satu hari penuh, sejak pukul 09.00 untuk akad nikah sampai resepsi pada malam hari nya.

Busana Masterpiece

Di hari bahagianya, Icha dan Dude bak raja dan ratu sehari. Keduanya memakai baju rancangan desainer Ferry Sunarto. Icha tampak anggun menggenakan dress yang terinspirasi dari kebaya perpaduan warna ice blue dan yellow butter, sementara Dude terlihat tampan mengenakan setelan jas berwarna ice grey dengan kemeja berwarna biru lembut.

"Jadi warnanya bukan yang terang, tapi benar-benar very soft, war­na muda, bukan yang biasa. Tapi spesial. Untuk kebaya Icha, juga dihiasi Swarovsky," kata Ferry yang menyiapkan baju pengantin Icha dan Dude dalam waktu 3,5 bulan.

Menurut Ferry, desain kebaya pengantin Icha merupakan salah satu karya terbaiknya. Apalagi, menggunakan perpaduan empat jenis bahan: lace Prancis, organza silk, tule Italia, dan dutchess, yang beberapa di antaranya diimpor Ferry dari luar negeri. Tak pelak, Ferry menyebutnya seba­gai mahakarya dirinya sebagai perancang busana.

"Rancangan untuk Dude dan Icha ini merupakan mahakarya di awal tahun, masterpiece saya. Bisa dibilang, bajunya Icha dan Dude ini satu-satunya di dunia. Kalau ada yang minta saya buatkan yang seperti itu lagi, tidak akan bisa persis sama," ucap Ferry yang menghabiskan 30-40 me­ter bahan untuk satu kebaya Icha ini.

Natural Look

Cantik, ayu, dan anggun. Kata-kata itulah yang mungkin sangat pas untuk menggambarkan Icha saat bersanding dengan Dude di pelaminan. Dengan dress yang terinspirasi dari kebaya rancang­an Ferry Sunarto, Icha tampil sa­ngat menawan. Wajah Icha yang memang sudah cantik, terlihat semakin memesona dengan polesan makeup yang pas.

Dan orang yang sukses mendadani Icha di hari bahagianya itu adalah Ryan Ogilvy, penata rias yang menjadi langganan banyak artis ternama. Menurut Ryan, tak perlu waktu lama untuk mendadani Icha.

"Cukup satu jam saja. Awalnya wajah Icha di-treatment dulu supaya kulitnya lebih lembut, ke­mudian matanya dikompres," ce­rita Ryan yang sudah diminta Icha untuk menjadi periasnya sejak 2

bulan sebelumnya. Dengan wa­jah yang sudah cantik alami, Ryan mengaku tak ada kesulitan untuk merias Icha. Apalagi, pesinetron berusia 22 tahun itu tak punya permintaan yang neko-neko.

"Icha maunya (terlihat) tetep Icha. Kalau wedding, kan, biasanya pengantin mau kelihatan mang-lingin, Icha juga mau seperti itu, tapi yang natural look, lebih stun­ning. Icha sebelumnya memang sudah pesan, make up-nya jangan sampai membuat dia kelihatan le­bih dewasa, tapi sesuai umurnya saja," tutur Ryan.

Dan khusus untuk mendandani Icha, Ryan mengaku sampai membeli kosmetik hingga ke luar negeri. "Beli kosmetik sampai ke Hongkong. Untuk wedding, kan, kosmetiknya harus bagus, pakai merek terkenal yang di sini jarang ada. Jadi aku belinya di luar (nege­ri)," ungkap Ryan yang merasa terhormat bisa mendadani Icha saat menjadi pengantin.

 

(NOVA, Edisi 1361, 24-30 Maret 2014)