Antrian Mini Market Bikin Ribet

Syuting sinetron Catatan Hati Seorang Istri, pekan lalu, dilakukan di sebuah Perumahan Tanjung Barat Indah, Jakarta Selatan. Dari keseluruhan syuting, hari itu, tim produksi membagi menjadi tiga tim di lokasi berbeda. Namun, saat itu syuting yang dijalani tim 3 yang mengundang perhatian masyarakat. Apa yang sebenarnya terjadi di tim 3, dengan adegan yang memasang tempat syutingnya di sebuah mini market tersebut?

Sinetron stripping garapan SinemArt Production yang berjudul Catatan Hati Seorang Istri, seperti biasanya, melakukan syuting di lokasi utama, yaitu di Perumahan Tanjung Barat Indah, Jakarta Selatan. Pada Senin (23/6) sekitar pukul 12.00 WIB, seluruh kru tim 3 yang bertugas saat itu, sejak pagi, sudah terlihat sibuk mondar-mandir menata perlengkapan syuting.

Bagian seksi konsumsi juga sibuk untuk mengantarkan makanan. Lalu bagian kru yang tugasnya untuk menghubungi para artis terlihat sibuk pula dengan telepon genggamnya. Maklumlah, karena jam 12 siang, syuting sudah harus dilaksanakan.

Pertama-tama, C&R menyambangi lokasi syuting di tim 1. Syuting hari itu, tim 1 kebagian penggarapan cerita di kediaman Hanna (Dewi Sandra). Di sana, syuting bisa digelar lebih siang, karena bukan lokasi outdoor dan pemain yang terlibat tak terlampau banyak.

Sementara, syuting di lokasi tim 2 digelar di GSG (Gedung Serba Guna), yang lokasinya tak jauh dari tempat syuting tim 1. Di hari syuting awal pekan lalu, ternyata banyak anak-anak dan ibu-ibu yang menjadi penonton. Sebagian besar dari mereka adalah masyarakat di sekitar lokasi syuting.

Agaknya, itu karena sudah memasuki liburan sekolah, ditambah popularitas sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang makin menanjak. Sebagian juga menjadi pemain figuran atau pemain callingan.

Syuting hari itu dirancang tim produksi cukup efisien. Tim 1, tim 2, dan tim 3 menggarap syuting di lokasi yang masih berada di satu kawasan. Misalnya, setting syuting tim 3 ternyata digelar di sebuah taman di kompleks perumahan tak jauh dari lokasi syuting tim 2.

Lokasi syuting tim 3 ini benar-benar terasa hidup. Genset tim produksi sudah terparkir sejak pagi dan masyarakat yang menonton pun lebih banyak. Padatnya kerumunan warga makin terasa ketika Dewi Sandra, pemeran Hannah, pemeran utama di sinetron itu tiba di lokasi syuting.

Dewi Sandra Dibonceng Ojek

Lewat tengah hari, Dewi Sandra pun tiba di lokasi syuting dengan dibonceng motor oleh kru Catatan Hati Seorang Istri. Dengan penampilan busana muslimah yang anggun, Dewi tampak ramah menebar senyuman ke semua orang yang ada di sana.

Dewi langsung disuguhkan naskah oleh kru di tim 3. Baru saja duduk di bangku plastik yang tersedia di sana sambil memegang lembaran naskah, ada seorang pria yang datang bersama istri dan seorang anaknya. Rupanya mereka penggemar yang meminta berfoto bersama dengan mantan VJ MTV tersebut.

Sang pria, sebut saja Somad, mengaku dirinya bersama istri dan anak, telah menunggu lebih dari 2 jam di lokasi syuting demi bertemu sang idola. Namun sayang, permintaan dari keluarga tersebut untuk berfoto bersama ditunda dulu, karena Dewi harus segera masuk ke dalam mini market.

Ini untuk pengambilan gambar Hannah di dalam mini market itu. "Maaf ya Pak, saya ke dalam dulu. Nanti kalau sudah selesai baru kita foto-foto ya," tutur Dewi Sandra dengan lembut, diiringi dengan langkahnya yang terburu-buru.

Di hari Senin itu, cuaca di Jakarta . dari pagi memang sudah terlihat kurang bersahabat. Hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Syuting pun harus dihentikan untuk sementara, karena pelindung hujan yang berada tepat di muka mini market dan terbuat dari bahan fiber glass, menghasilkan suara tetesan air hujan yang terdengar begitu kerasnya.

Jelas mengganggu kualitas suara dialog yang direkam. Untung saja hujan yang mengguyur di hari itu tak berlangsung lama. Sehingga syuting sinetron Catatan Hati Seorang Istri di tim 3 bisa dimulai kembali sebelum waktu asar tiba.

Setelah selesai pengambilan adegan syuting, Dewi Sandra ingat pada janjinya untuk berfoto bersama penggemar. Akhirnya keluarga yang menunggu tersebut, menampilkan wajah sumringahnya karena bisa berfoto dengan seorang publik figur yang diidolakannya lewat ponsel pintar.

Adegan yang dilakukan tim 3 di sebuah mini market, menggambarkan peristiwa Hannah sedang bercekcok mulut dengan seorang pengunjung yang berbelanja. Apa yang sebenarnya terjadi? Ternyata dalam adegan ini diceritakan, ada seorang ibu yang menyerobot antrean Hanna, lalu secara otomatis Hanna mencoba menegur ibu. Tak biasanya Hannah agak sedikit emosi.

Adegan ini adalah ilustrasi suasana hati Hannah karena rumah tangganya dengan Bram (Ashraf Sinclair), di ujung tanduk. "la masih galau tentang hal itu," tutur Maruli Ara, sutradara sinetron Catatan Hati Seorang Istri saat ditanyai di lokasi syuting, Senin (23/6) siang.

Seorang ibu (pemain figuran) yang ditegur Hannah dalam ceritanya, ternyata mengalami kasus perceraian juga. "Mba, ibu itu teman kantor saya. Dia itu sedang mengalami masalah rumah tangga yang berat, mau cerai dan sebagainya," sambung Maruli menirukan naskah dialog yang diucapkan oleh pemain figuran itu.

Pesan moral yang bisa diambil dalam adegan ini adalah ketika seseorang dihadapkan konflik rumah tangga, cobalah sebisa mungkin untuk mempertahankannya dan jangan berpikir untuk bercerai dulu. "Sebenarnya itu menjadi pemicu Hannah berpikir kembali, jika ingin mengambil langkah ke perceraian dengan Bram, karena akibatnya akan panjang," jelasnya. Dalam sinetron Catatan Hati Seorang Istri diceritakan, awalnya Bram melakukan hubungan terlarang dengan Karin (Cut Meyriska) Dengan berjalannya waktu, kabar hubungan gelap tersebut sampai juga ke telinga Hannah. Adegan yang terjadi dalam mini market itu, Hannah ingin mengambil keputusan untuk bercerai dari Bram atau tidak.

Insiden yang terjadi dalam mini market itu, didukung juga oleh beberapa pemain figuran. Mereka berakting sebagai pembeli di mini market dan menuju kasir. Pemain figuran tersebut tidak berucap sepatah kata pun, alias tidak kebagian dialog. Namun, agar tetap baik aktingnya, mereka tetap mendapatkan pengarahan dari tim produksi.

"Kan untuk membuat seseorang dapat bermain secara maksimal, kita juga harus membentuk suasana yang benar. Untuk membuat suasana yang betul-betul maksimal, kita harus mendirect semua yang ada dalam satu frame tersebut, termasuk juga pemeran figuran." jelasnya.

 

(Cek & Ricek, Edisi 827, 2-8 Juli 2014)