Dewi Sandra : Aku Istri Yang Tersakiti

SEJAK mengenakan hijab, Dewi Sandra sebenarnya ingin meninggalkan semua aktivitasnya di jagat hiburan. Ia ingin fokus memperbaiki diri. Tapi, tawaran bermain di film religi mengubah keinginannya.

Sebelum Dewi menerima tawaran film 99 Cahaya di Langit Eropa, ia sempat menolak ketika managernya menyodorkan naskah film tersebut.

"Pas ditawarin aku keukeuh menolak, karena sudah bilang mau berhenti di entertainment. Tapi aku disuruh baca dulu naskahnya. Pas aku baca, aku ngerasa sayang banget kalau nggak ikut di film sebagus itu," ujar Dewi di kawasan Bintaro, Jaksel, beberapa waktu lalu.

Usai film 99 Cahaya di Langit Eropa, tawaran main di film Haji Backpacker menghampirinya. Tak kuasa menolak, Dewi bahkan bercucuran air mata saat membaca naskahnya. "Ini kok aku ngerasa lagi harus main. Naskahnya, subhanallah benar-benar bagus. Kita nggak menggurui, tapi maknanya dalam," katanya.

Semua perannya di film layar lebar membuat Dewi tergerak untuk kembali bermain di layar kaca. Kini, Dewi bermain di sinetron stripping Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) produksi SinemArt Production.

Di sinetron garapan sutradara Maruli Ara ini, Dewi Sandra diberi peran sebagai Hana. Tokoh Hana dikenal sebagai sosok Istri yang tangguh dan sahabat yang selalu memberi nasehat pada orang - orang terdekatnya untuk selalu bersabar, tawakal dan selalu tawadh - , meskipun tugas berat sebagai seorang istri tengah ia jalani, namun ia berusaha untuk tegar dan tetap menjaga keutuhan rumah tangganya.

Kehidupan rumah tangga Hana yang semula terasa damai nampaknya terus diuji dengan munculnya sosok Karin yang berusaha merebut cinta dan perhatian sang suami, kekuatan cinta kedua suami istri ini pun terus di uji, namun akankah mereka mampu melewati semua prahara ini?

Sinetron yang diangkat dari novel populer karya Asma Nadia, Dewi memang dituntut bermain total. Peran Hana memang peran yang beda dengan film-film layar lebar yang pernah dibintanginya. Saking seriusnya dia mendalami peran Hana itu, sehingga Dewi Sandra sampai-sampai tidak punya waktu untuk meluangkan waktu wawancara dengan BintangFilm secara panjang lebar. Mumu pimpinan produksi sinetron CHSI, yang mengaku sudah berusaha berdialog dengan sutradaranya Maruli Ara untuk menyiapkan waktu BintangFilm untuk wawan­cara dengan Dewi Sandra, angkat tangan tanda usahanya membantu BintangFilm tak membuahkan hasil.

"Iya niy agak susah emang waktunya. Mereka tayangan tiap hari panjang. Media-media RCTI sama MNC juga di pending semua buat interview, karena mereka kejar-kejaran banget. Dewi sangat butuh waktu untuk membaca scriptnya. Tiap hari memang scene-nya banyak banget. Jadi dia perlu waktu baca dan hapalin script. Dewi 'kan total banget di sini. Jadi dia ga mau terganggu konsentrasinya," begitu pesan singkat Azis — public re­lation SinemArt - yang menjelaskan pada BintangFilm, soal sulitnya mencari waktu untuk mewawancarai Dewi Sandra.

Memang harus diakui, perannya sebagai Hana di sinetron CHSI telah melambungkan nama Dewi Sandra ke tangga popularitas. Karena sin­etron CHSI yang setiap hari tayang pada pukul 19.30 di stasiun RCTI, tengah memuncaki rating sinetron yang disukai pemirsa.

Sosok Hana yang menjadi sentral cerita menjadi terus menarik, karena memang kemampuannya diuji. Karena lawan mainnya Ashraf Sinclair (Bram), Widyawati (Jbu Bram), Yasmine Wildblood (Vina), Intan Nuraini (Anissa), Baim Wong (Helmi), Oka Antara (Rudolf), Alexandra Gottardo (Sofie), Celine Evange-lista (Raisa), tidak bisa dianggap remeh. Begitu juga "muka baru" Cut Meyriska yang memeran kan tokoh Karin - yang oleh para pemirsa dianggap sangat menyebalkan dan menggemaskan - memang bukan bintang yang bisa dianggap remeh.

Dewi Sandra memang menjadi bintang utama di sinetron ini. Padahal sebelumnya, setelah berhijab, Dewi berkomitmen untuk berhenti dari dunia en­tertainment. Semua aktivitas itu seolah-olah mengingkari komitmennya untuk berhenti dari dunia entertainment. Tapi Dewi beralasan bahwa itu adalah panggilan Tuhan.

"Aku udah bilang nggak mau, tapi aku dipilihkan pekerjaan yang tak jauh dari Allah. Mungkin Allah tak izin-kan saya untuk berhenti. Ini adalah panggilanNya untuk berjuang, tapi tetap di jalur entertainment," pungkasnya.

Catatan Hati Seorang Istri tak hanya menyuguhkan tentang kemewahan, perselingkuhan dan segala intrik di dalamnya, namun terselip pesan moral yang dapat kita petik hikmahnya sehingga Anda dapat bersikap lebih bijak dalam menyikapi setiap persoalan hidup.

 

(Bintang Film, Edisi 34, Juli 2014)