Cut Meyriska : "Aku dan Kak Dewi Dekat Banget"

Berperan sebagai Karin, Cut Meyriska bisa sangat mendominasi Hana (Dewi Sandra). Tapi di luar syuting, dia banyak belajar pada Dewi. Seperti apa?

Pesinetron muda Cut Mey­riska atau akrab disapa Cika mampu menghidupkan sosok Karin alias Hello Kitty di sinetron Catatan Hati Seorang Istri (CHSI). Meski mendapat berbagai respon yang cukup negatif, ia merasa bersyukur. Sebab, berkat perannya tersebut, namanya melejit di dunia seni peran.

la menambahkan, "Cerita ini terjadi di masyarakat. Sebenar-nya cerita aku (Karin, red) ini bisa diambil positifnya buat masya­rakat, agar dia tidak terjebak seperti Karin. Karin ini posisinya terjebak. Sebenarnya Karin bukan selingkuhan, karena dia tidak tahu bila Bram sudah menikah. Yang salah cowok (Bram, red) nya. Karin tertipu."

Akrab

Untuk menghilangkan bayang-bayang Karin dalam kehidupan nyatanya, Cika mengaku tidak mengalami kesulitan.

Cika tidak takut citra sesungguhnya tercemar gara-gara pe­rannya sebagai Hello Kitty. Dia hanya harus selalu berbuat baik dan bersikap ramah pada orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Semua kembali kepada masing-masing. Orang yang berpikiran luas akan mengerti ini hanya akting. Tapi memang tidak menutup mata, ada yang berpikir, mungkin orang (Cika, red) ini aslinya juga begitu. Apalagi aku kan aslinya diam. Sering dikira jutek. Jadi, sekarang kalau bertemu orang di mana pun, kayak orang gila, senyum-senyum saja sendiri. Daripada diki­ra jutek," paparwanita kelahiran Medan, 26 Mei 1993.

Dalam kehidupan nyata, Cika dan Dewi Sandra ternyata memiliki hubungan yang akrab. Bahkan di lokasi syuting, Dewi sa­ngat memanjakan Cika. Mungkin karena Cika masih sering ber­sikap kekanak-kanakan dan sa­ngat manja.

"Aku dan Kak Dewi deket banget. Sering cerita dan ketawa-ketawa bareng. Memang seluruh pemain CHSI sangat akrab satu sama lain. Biasanya dalam satu pekerjaan kita ada gak enaknya dengan orang. Tapi di CHSI, pemainnya asyik-asyik semua, seperti keluarga. Jadi, sa­ngat menyenangkan," kata gadis yang sudah bisa membeli sebuah rumah dan mobil dari hasil kerjanya di dunia entertain itu.

Menurut Cika, Dewi dan dirinya selalu berdiskusi tentang akting mereka di CHSI. Dan ti­dak jarang mereka saling curhat tentang kehidupan pribadi. "Kak Dewi sering ngasih masukan. Dia juga sering cerita tentang masalah-masalah yang mungkin di-temui dalam kehidupan dan dunia entertain, serta memberikan solusinya. Kami juga sering cerita-cerita dan bikin video lucu buat dimasukin ke instagram CHSI. Di sela-sela syuting kita sering buat revisi skenario bareng," ujarnya.

Walaupun basecamp (rumah untuk istirahat) Cika dan Dewi berbeda, namun mereka tetap memiliki waktu untuk ngobrol. "Memang waktunya sedikit, karena jadwal syuting yang padat dan basecamp aku dengan Kak Dewi berbeda," ujar-nya.

Mengagumi

Karena posisi basecamp keduanya berhadapan, maka Cika dan Dewi tetap punya kesempatan untuk saling mengunjungi, terutama saat selesai syuting.

Cika memandang Dewi San­dra sebagai sosok wanita yang dewasa, penyabar, berwawasan, seru, dan lucu. Perannya sebagai Hana sangat berbeda dengan Dewi dalam kehidupan nyata.

"Bila kami sedang syuting satu scene, dan aku harus mengeluarkan kata-kata yang Karin ucapkan, biasanya setelah sutradara ucapkan cut, Kak Dewi langsung menarik rambutku. Dia bilang, aku sebel sama, Lo (Karin, red)," katanya lantas tertawa.

Menurut Cika, Dewi memang sering terbawa emosi saat melihat peran Karin. "Kadang-kadang kalau aku (Karin, red) jalan dan menyapa dia (Hana, red), dia tidak menjawabku, tapi me­mandang aku (Karin, red) den­gan tajam," cerita Cika.

"Dia bilang, nyebelin banget Lo (Karin, red). Akibatnya, harus diulang lagi pengambilan gambarnya. Sering banget itu. Sutradara sering harus ngingetin Kak Dewi, Hei Hana.., bukan Dewi Sandra. Kak Dewi langsung sadar dan bilang, ok.., Hana ya, Hana.... Dan dia mulai berusaha fokus lagi," lanjutnya.

Cika mengakui dirinya kadang susah sekali fokus bila harus take bertiga antara dirinya, Dewi San­dra dan Alexandra. Karena mereka lebih banyak tertawa-tawa melihat peran mereka masing-masing.

Cika sangat mengagumi so­sok Hana sebagai wanita yang tegar. Tapi sebagai seorang wa­nita dia juga sering merasa tidak sabar melihat sikap Hana. "Jangan diam juga kali kalau meli­hat suami seperti itu. Kalau aku sin tidak bisa. Aku kesel juga. Sebenarnya bukan sama Hana, tapi sama Bramnya," ungkapnya.

Bahkan, seminggu menjelang Idul Fitri Cika dibelikan Dewi pakaian yang diinginkannya.

"Aku dibelikan baju Lebaran warna biru, modelnya kemeja dan rok panjang. Itu gara-gara aku tanya ke Kak Dewi baju yang kebetulan dia pakai syuting, di-beli di mana, karena aku suka. Ternyata Kak Dewi bilang, nanti akan membelikan aku baju yang sama. Seminggu sebelum Leba­ran tiba-tiba dia tanya aku senang warna apa. Aku jawab biru. Besoknya asistennya kasih baju itu,"papar Cika, senang.

 

(Nyata, Edisi 2248, I Agustus 2014)