Anna Gilbert : Idola Baru Remaja Muslimah

Anna Karina Gilbert, bintang utama sinetron Jilbab In Love mengaku sudah mantab berhijab sejak setahun lalu. Mengapa?

Penggemar sinetron harian (stripping) Aisyah Putri The Series: Jilbab In Love pasti tidak asing dengan paras Anna Karina Gilbert (20). Pemeran karakter Aisyah Putri dalam sinetron produksi Sinemart itu memang sedang naik daun.

Selain cantik, Anna dikenal memiliki pribadi yang santun dan ramah. Tak mengherankan jika banyak yang mengidolakan sosok Anna, terutama remaja muslimah.

Hal tersebut terlihat saat Nyata mengunjungi lokasi syuting Jilbab In Love di kawasan Cirendeu, Jakarta Selatan, Senin (8/12) sore.

Ketika break syuting, terlihat Anna sedang dikerubuti puluhan penggemar yang masih berseragam sekolah. Dengan ramah, gadis yang berulang tahun setiap 20 Desember itu melayani permintaan tanda tangan dan foto bareng dari fansnya.

"Ya memang seperti ini setiap hari. Ada saja yang dateng ke lokasi. Kebanyakan sih remaja SMP atau SMA. Perasaan saya senang dan bersyukur karena banyak yang mendukung karir saya," tutur anak kedua dari empat bersaudara itu bahagia.

Keterlibatan Anna dalam sine­tron yang tayang setiap hari pukul 18.00 WIB di RCTI ini menjadi momen comeback-nya di dunia keartisan.

Semenjak tiga tahun silam, Anna memang memutuskan vakum syuting sinetron karena ingin fokus kuliah di Jurusan Hukum, Universitas Trisakti.

Sebelumnya, nama Anna sempat melejit ketika mendapat peran sebagai Nari Ratih dalam serial laga Tutur Tinular versi terbaru di tahun 2011.

"Aku dulu kan pernah jadi co­ver Nyata. Masih aku simpen tabloidnya Iho. Tapi waktu itu aku belum berjilbab," sebut putri pasangan Mike Gilbert dan Linda Dzaitun itu sembari tertawa kecil.

Percaya Diri

Vakum selama tiga tahun dari jagat hiburan, rupanya membawa banyak perubahan pada diri Anna.

Jika sebelumnya dia dikenal sebagai artis laga dengan pakaian sedikit terbuka, kini Anna tampil percaya diri menutup aurat dengan jilbabnya.

Namun, ia membantah jika keputusannya mengenakan jil­bab lantaran ikut tren belaka.

"Aku memutuskan berjilbab sejak Mei 2013. Jadi, bukan kare­na tuntutan sinetron ini aku berjil­bab. Memang sih waktu itu mama sempet khawatir aku akan lepas jil­bab. Tapi aku sudah yakin dengan yang aku pakai," ungkap pengagum karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer itu.

Keputusannya berjilbab tidak berdasarkan paksaan orang lain. Tidak ada kejadian spiritual khusus pula yang melatarbelakanginya.

la hanya memandang jilbab sebagai kewajiban setiap perempuan muslim. "Enggak ada keja­dian yang aneh-aneh, kok. S-muanya berjalan atas keinginanku sendiri," ungkapnya.

Berbeda dengan kebanyakan hijabers yang gemar berkreasi dengan jilbabnya, Anna cenderung memilih gaya yang simple.

Bagi Anna, memakai jilbab ti­dak perlu ribet. Begitu pula dalam urusan pakaian. Yang terpenting baginya adalah pemilihan bahan yang nyaman dan model pakaian yang bagus dan sopan.

la pun mengaku jarang membaca majalah atau mengintip Instagram para artis yang kerap memberikan tutorial hijab. Sebab, Anna merasa nyaman de­ngan gayanya sendiri.

"Aku sukanya yang simple saja. Aku juga enggak punya role model dalam berhijab. Pokoknya sesuai syariah dan menutupi aurat saja," katanya.

Anna tak henti bersyukur karena setelah berjilbab dapat tawaran tokoh utama di sinetron Jilbab In Love yang kini sudah memasuki 50 episode.

 

(NYATA, Edisi 2267, III Desember 2014)