Samuel Zylgwyn : Hilangkan Jenuh Bermain helicam

Syuting setiap hari di lokasi yang sama, tentu bisa membuat jenuh. Apalagi kalau sedang menunggu giliran 'take'. Untuk menghilangkan jenuh, Samuel Zylgwyn membawa helicam untuk ia mainkan di lokasi syuting. Apa itu helicam?

Belakangan, selain membawa busana ganti dan keperluan pribadi lainnya, ke lokasi syuting 7 Manusia Harimau Samuel Zylgwyn juga membawa sebuah barang istimewa. Apalagi kalau bukan pesawat udara dengan 4 baling-baling yang dilengkapi kamera yang lazim disebut helicam. Barang istimewa ini sangat penting karena bisa membantu Samuel mengusir kebosanan menunggu giliran take.

"Ini karena awalnya saya hobi memotret. Kemudian saya ingin melakukan pemotretan lewat udara. Nah, dari sinilah saya kenal mainan helicam ini. Dengan alat ini, saya bisa mendapatkan gambar-gambar yang diambil dari ketinggian. Ternyata bumi itu dilihat dari atas indah lo," kata Samuel saat dijumpai di lokasi syuting sinetron garapan SinemArt Productions itu, di Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (11/3).

helicam dibeli Samuel yang akrab dipanggil Mue itu, dengan harga puluhan juta rupiah. Mue punya 2 buah. Tetapi yang satu sedang rusak, karena sempat menabrak pohon saat diterbangkan.

"Pesawat seperti ini mudah rusak, karena body-nya terbuat dari fiberglass. Jadi kalau jatuh dari ketinggian, bisa pecah," kata pemeran Gumara dalam sinetron favorit di RCTI itu.

Menurut Mue, hobinya bermain helicam, ternyata bisa menghasilkan uang. Beberapa kali alat miliknya itu disewa oleh SinemArt Productions untuk melakukan syuting sinetron Manusia Harimau, karena ingin mengambil gambar dari ketinggian. "Ternyata mengoleksi dan memainkan helicam bisa menjadi hobi yang mendatangkan uang. Hahaha," katanya.

Mue mengungkapkan, ia rajin memainkan helicam agar semakin mahir mengendalikan pesawat itu. Mue juga mengungkapkan, helicam itu dilengkapi dengan GPS dan handphone Dengan kedua peralatan itu, helicam ini bisa kembali ke tempat awal, meskipun tidak dikendalikan oleh Mue.

Tetapi di sisi lain, pesawat yang dijalankan dengan sistem remote control itu tidak bisa dijalankan di bandar udara. Pasalnya, remote yang dihubungkan dengan handphone itu, bisa berhenti bekerja karena beradu sinyal dengan peralatan elektronik bandara.

"Pernah saya main di sekitar bandar udara. Tiba-tiba helicam jatuh. Remote tidak bisa bekerja. Kayak kena hack," kata Mue.

Mue menjelaskan, helicam dijalankan dengan tenaga baterai yang harus di-charge sebelumnya selama 40 menit. Helicam bisa dioperasikan selama 20 menit. Setelah itu harus di-charge lagi.

 

(Cek & Ricek, Edisi 864, 18-24 Maret 2015)