Jarak Aman di Anak Jalanan

Sinetron Anak Jalanan semakin memesona. Itu karena rating sinetron remaja di RCTI tersebut selalu di puncak menurut lembaga survey AGB Nielsen. Selain gimmick action, tentunya jalinan cerita menjadi kekuatan sinetron ini disukai. Apalagi dialog dalam sinetron banyak mengajarkan norma agama dan nilai-nilai positif dalam hidup.

Menikmati sinetron Anak Jalanan bukan sekadar bisa gemas dengan jalinan cerita dramanya. Atau pemirsa ABG dan ibu-ibu muda boleh saja senang pada karakter-karakter dalam cerita, seperti Boy (Stefan William).

Namun, sebenarnya menyaksikan sinetron ini tanpa sadar kita juga diajarkan nilai-nilai positif yang boleh jadi berbasis norma budaya ketimuran kalau tak mau dibilang norma agama. Misalnya soal adab dalam bergaul dengan lawan jenis. Sebut saja jaga jarak aman dengan lawan jenis atau memperlihatkan bumbu-bumbu mesra.

Anak Jalanan memang memiliki cerita yang memikat. Kisahnya berpangkal pada kehidupan sekumpulan geng motor. Mereka kerap bersaing baik di balapan resmi maupun liar. Terkadang, beberapa geng tersebut kerap berkonflik dan baku hantam, hingga menimbulkan pertikaian sesama anggota.

Sejak episode pertama, 12 Oktober 2015, pemirsa juga disuguhkan dengan parade motor yang mereka pakai. Bukan hanya satu tapi beberapa geng. Yang membedakan, justru pada warna dan varian seri.

Ada banyak kumpulan geng motor yang kisahnya disajikan dalam sinetron ini setiap malam. Apa saja dan bagaimana lika-likunya?

Pertama, Geng Warior, dengan warna berbalut kelir kuning sebagai identitas. Geng yang didirikan dan dipimpin oleh Boy (Stefan William) ini, merupakan geng motor para pengendara motor sport.

Ciri khas motor sport yang dikendarai anggota geng ini adalah merah. Sebelumnya, mereka biasa mangkal atau memiliki markas di warung Babe Karim atau Pak Karim (Rasyid Karim). Dahulu, Babe sering menjadi penengah dan penasihat anak-anak Warior.

Awalnya, Geng Warior dan Srigala, kerap berselisih. Namun, berkat Mondy dan Boy yang sudah baikan, kedua geng itu kini bersahabat.

Kedua, Geng Srigala, pimpinan Mondy (Immanuel Caesar Hito), dengan jenis motor sport. Ciri khasnya adalah warna hijau. Sebelumnya, geng ini juga sering bertikai dengan Geng Warior. Tapi akhirnya, Boy berhasil mendamaikan kedua geng ini. Keduanya juga sempat touring bareng.

Mondy, yang tadinya memusuhi Boy, kini bersahabat baik dengan Boy. Namun, tak semua anggota Geng Srigala menerima perdamaian Geng Warior.

Geng Srigala lantas terpecah setelah salah satu anggotanya berambisi untuk mengambil alih geng dan menjadi ketua. Untungnya, tak semua anggota berkhianat ke Mondy. Masih ada Okky, Iyan, dan lainnya, yang masih setia kepada Mondy.

Ketiga, kumpulan geng bernama Anak Menteng, pimpinan Tristan (Donny Michael). Geng ini terdiri dari anak-anak motorcross, dengan identitas warna krem atau pastel.

Masuknya geng ini ke cerita bermula dari pertemuan Reva (Natasha Wilona) dengan pengendara motorcross bernama Doni. Rupanya, motorcross yang dikendarainya adalah milik Reva yang dulu jatuh ke jurang.

Hal menarik lain, ada beberapa pemeran di geng Anak Menteng, yang ternyata merupakan pembalap motor suhgguhan. Ada Sabrina Sameh, Doni Tata, dan Indri Barbie. Kehadiran mereka muncul sejak penayangan episode 59, pada 21 November 2015.

Seperti halnya mereka bertiga, ada pemain lain, Raya Kitty, yang juga merupakan pembalap motor asli. Hanya saja, porsi scene Raya lebih banyak ketimbang mereka.

Terakhir, adalah Geng Black Cobra, pimpinan Bang Kobar (Aji Pangestu), sekaligus berperan sebagai Lebai Karat, di sinetron 7 Manusia Harimau. Dikisahkan, geng baru ini menjadi musuh Geng Warior, Srigala, dan Anak Menteng. Geng ini kerap mengganggu pengendara motor di jalanan. Terutama geng motor yang tak ingin bergabung dengan kelompok mereka.

Awalnya, geng ini merupakan nama geng dari Bang Kobar ketika ia masih muda dan berjaya. Sekarang, Alex mendirikan geng generasi baru ini, sebagai generasi penerus.

Tak hanya menyusuri jalanan dan merekrut. Geng ini membekali anggotanya dengan ilmu bela diri dan cara balap motor agar bisa menguasai jalanan serta mengalahkan musuh-musuh mereka. Bang Kobar juga memiliki musuh bebuyutan, yakni Abah Rama (Fathir Muchtar), ayah Raya.

 

(Cek & Ricek, Edisi 912, 17-23 Februari 2016)