Pemeran "Anak Jalanan" Ikut Agustusan

17 Agustus adalah hari yang istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimana saat itu seluruh bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia (Agustusan). Tak terkecuali para bintang sinetron Anak Jalanan (RCTI).

NATASHA Willona misalnya. Pemeran Reva di sinetron yang tayang secara striping di stasiun tele-visi RCTI ini selalu merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia, baik di lingkungan rumah, kampus, ataupun di lokasi syuting. Seiring dengan waktu arti kemerdekaan itu sendiri sudah mulai berkembang sesuai dengan kondisi jaman. Saat ini arti kemerdekaan buatnya bukan lagi sekedar merdeka dari penjajahan kolonial Belanda atau Jepang yang pernah menjajah Indonesia.

"Kemerdekaan itu adalah hari lahirnya bangsa Indonesia dan kita menjadi negara yang lebih maju, negara yang bebas dari jajahan negara manapun, serta mempunyai kemampuan untuk bergerak maju," tutur Willona sapaan akrabnya di Jakarta.

Mirip-mirip dengan Willona, pemain sinetron Anak Jalanan lainnya, yakni Gerald Yohanes mengatakan arti kemerdekaan baginya adalah Indonesia harus sejahtera.

"Arti kemerdekaan buat saya adalah Indonesia harus sejahtera. Kita jangan lagi dijajah, bukan kayak dulu yang dijajah oleh kolonial, tapi dijajah oleh banyaknya perusahaan asing yang bertebaran di Indonesia. Ini kita harus bisa bersaing dengan mereka sehingga jangan sampai kita terjajah lagi oleh asing," kata Greald.

Pemeran Haykal dalam sinetron Anak Jalanan ini menambahkan, bagaimana kita bisa memerangi bangsa asing, wong kita sendiri masih dijajah oleh bangsanya sendiri. "Bagaimana kita mau melawan asing wong kita sendiri masih dijajah oleh bangsa kita sendiri, dengan adanya korupsi dimana-mana. Dengan adanya korupsi dimana-mana itu membuktikan bahwa kita masih belum merdeka dari korupsi. Kita harus bisa bebas dari masalah korupsi," tambah Gerald.

Gerald dan Willona sepakat sebagai generasi penerus bangsa mereka berusaha menenamkan nilai-nilai kebang-saan sejak dini. Minimal mencintai negeri ini dengan seluruh apa yang dimilikinya. Misalnya dengan mencintai produk-produk dalam negeri.

"Saya nggak suka itu yang namanya budaya kebarat-baratan. Saya lebih suka budaya dalam negeri serta produk-produknya," katanya sambil menambahkan dan kecintaan-nya terhadap produk dalam negeri sudah dilakukan sejak dulu.

Jika teman-temannya gemar berbudaya kebarat-baratan dan selalu menggunakan barang branded dari luar negeri, Willona justru kebalikannnya. Ia selalu mencintai produk dalam negeri dengan menggunakan produk-produk lokal. Mulai dari sepatu, tas hingga baju dan barang lainnya semua hampir dipastikan produk dalam negeri. Entah karena apa, yang pasti katanya barang lokal secara kualitas menarik dan tak kalah dibanding dengan barang impor. "Iya kan, banyak lho produk dalam negeri kita yang menarik dan dapat bersaing secara kualitas dengan produk luar negeri," tukasnya.

Mungkin karena itu pula Willona dipercayakan seb­agai ambassador sebuah produk dari Bandung, Jawa Barat. Ia mendapat tugas untuk memperkenalkan produk lokal dari Bandung tersebut.

Setali tiga uang dengan rekannya, Gerrald mengaku sangat mencintai produk dalam negeri. Itu salah satu bentuk kecintaanya terhadap negeri ini dengan membeli produk-produk dalam negeri. "Jujur saja, sepatu kulit kita lebih bagus dibanding luar negeri khan. Bahkan orang luar negeri saja ngambilnya di indoneasia. Tas dan kulit kita lebih bagus dengan luar negeri," tandasnya.

 

(BINTANG FILM, Edisi 57, Agustus 2016)