Tipu Muslihat Penguasa Tanah Wakaf

SINOPSIS

Abdul mantan kontraktor kaya raya namun kini sedang kritis. Dia memanggil dua anaknya, Yudi , Anto dan istrinya Ranti pulang. Awalnya Yudi ogah pulang tapi saat tau ayahnya kritis, Yudi pulang berharap dapat warisan. Tapi tenyata semua aset sudah terjual untuk berobat. Yang tersisa hanyalah rumah dan sebidang tanah yang ternyata sudah diwakafkan untuk pembangunan masjid kampung. Yudi ngamuk ga terima bikin Abdul kena serangan jantung dan meninggal.

Karena Abdul orang baik, banyak warga berdatangan termasuk mantan bosnya Abdul - Rafi yang sudah lama mengincar tanah wakaf Abdul dijadikan Pasar. Tawaran proyek itu disampaikan pada Yudi dan menerimanya. Pria misterius muncul dan mengatakan perbuatan Yudi menjual tanah wakaf dan membohongi warga adalah dosa besar. Almarhum Abdul pasti kecewa Yudi tidak menjalankan amanahnya.

Berita pembangunan masjid membuat warga senang, Pak RT nyumbang 5 rit pasir, ada yang nyumbang keramik bahkan pak lurah menyumbang kubahnya (kecil aja). bahkan Yudi bikin tim sodakoh jalanan dan sodakoh keliling yang melibatkan Ranti buat membantu dana pembangunan masjid.

Anto diangkat jadi mandor di proyek itu.  namun saat bayaran Yudi mangkir, ujung ujungnya hak pekerja dibayarkan sebagian, yang sebagian lagi minta Ro’an (Sodakoh tenaga dalam islam).  Mereka tak tahu kalau semua hasil sodakoh warga digunakan untuk membeli mobil baru. Biar ga curiga Yudi ngaku kalo itu fasilitas dari investornya.

Ranti pulang ke rumah pak Abdul sehabis sodakoh keliling dengan kepala pening dan mual mual. Dia cari cari obat ga ketemu, Ranti pun cari ke kamar tamu yang kini dipakai Yudi. Saat itu nggak sengaja dia menemukan invoice pembelian mobil atas nama Yudi, Yudi ngamuk mau sergap Ranti, Ranti kabur. Yudi kejar dan serempet Ranti.

Dijalan, mobil Yudi penuh asap tebal, dia kira ada masalah mesin ternyata pria misterius duduk di sebelahnya dan mengecam perbuatan Yudi, Yudi ngamuk dan mobilnya nabrak pohon, pria misterius menghilang. Dia telpon bengkel dan menjemputnya. Ternyata butuh biaya banyak dan Yudi udah kehabisan uang, dia diam di hubungi salah satu kulinya – Jarwo untuk menjual Kubah masjid sumbangan.

Jarwo ketahuan Anto, dan hampir digebukin massal, untung pak lurah lewat pake motor dan menengahi, dia tanya kenapa kubah sumbangannya mau dijual? Yudi bilang kubah sumbangan itu terlalu kecil, niatnya mau diganti. Lurah agak tersinggung, tapi setidaknya Amarah warga reda meski mereka juga tetap protes, kok denah bangunan Masjid aneh.

Yudi malah nanyain uang sodakoh masjid untuk segera disetor ke rekening Yudi. Anto bilang mau tanya Ranti dulu, tapi Ranti menghilang bahkan sampe malam pun tidak pulang, dia tanya ke Mak Darti tapi Ranti nggak pulang ke rumahnya bahkan nggak bisa dihubungi. Anto panik dan cari kesana kemari sampe masang iklan orang hilang.