MAWAR dan MELATI adalah saudara kembar yang harus tinggal terpisah karena kedua orangtuanya bercerai. Berawal dari Ayah mereka, ASWIN, diam-diam menikahi NITA, adik dari INTAN istrinya, karena Nita sedang mengandung anak laki-laki yang selama ini dinanti-nantikan oleh Aswin dan keluarga besarnya. Intan sangat terpukul, ia merasa tidak sanggup untuk hidup lagi, sampai-sampai ia hampir mencelakakan kedua putrinya. Aswin yang mengetahui itu langsung menghampiri Intan dan menuntut agar anak mereka dalam asuhan Aswin saja, agar mereka tidak kesusahan uang, karena Nita cukup kaya. Intan menolak. Akhirnya Aswin memutuskan untuk memilih siapa yang harus tinggal dengan Aswin dan siapakah yang akan tinggal dengan Intan. Awalnya Mawar dan Melati yang masih berusia 9 tahun menolak, mereka berdua memilih untuk tinggal dengan Intan. Aswin kesal. Akhirnya ia melempar koin untuk menentukan pilihan. Mawar dan Melati pun terpaksa harus berpisah.

Awalnya Melati yang tinggal dengan Aswin dan Nita yang sedang mengandung. Tetapi sifat Melati yang pemberontak membuat Aswin pusing dan membuatnya selalu ribut dengan Nita. Akhirnya Aswin mendatangi Intan dan meminta Mawar yang ikut dengannya. Melati menolak dan akhirnya bertengkar dengan ayahnya. Intan hanya bisa menangisi nasib anak-anaknya yang malang. Mawar yang tidak tahan dengan pertengkaran itu akhirnya mengiyakan permintaan ayahnya, walaupun dengan pertentangan dari Intan dan Melati. Mawar pun terpaksa tinggal dengan Aswin dan Nita.

Ternyata saat lahir, anak Nita jugalah perempuan. Aswin sangat kecewa. Ia menyesal telah meninggalkan Intan. Tetapi ia tidak dapat berbuat banyak, karena hidupnya bergantung pada kekayaan Nita. Hal itu juga membuat Nita menjadi semena-mena dengan Mawar.

Kehidupan MAWAR makin menderita karena sikap CANTIKA yang sangat annoying dan suka membully MAWAR karena merasa Nita dan Aswin sangat memanjakan dia. Padahal, karena dimanja, CANTIKA tumbuh menjadi anak yang tak baik. Dia sering mencuri uang ibunya untuk bermain game di gamestation dan bolos sekolah. Saat MAWAR mengadukan hal itu ke Aswin demi kebaikan CANTIKA, CANTIKA malah berhasil memfitnah MAWAR dan membuat MAWAR yang disalahkan dan dimarahi oleh Nita. Tapi MAWAR berusaha sabar, karena selama ini Nita lah yang sudah membiayai sekolahnya sampai SMA, dan Nita juga akan membayar biaya kuliahnya selepas SMA nanti.

MELATI sendiri, selalu bersikap sebagai pelindung MAWAR karena MELATI merasa berhutang budi pada MAWAR yang telah mau bertukar tempat tinggal bersama Nita. MELATI tau selama ini hidup MAWAR sangat menderita. Meski tinggal terpisah, MELATI dan MAWAR masih kerap bertemu karena mereka tetap satu sekolah. Dan setiap hari ulang taun mereka, mereka selalu merayakannya di depan sepasang pohon kembar yang di masa kecil mereka ditanam oleh INTAN dan Aswin sebagai lambang persaudaraan mereka.

Suatu hari, saat ulang taun MAWAR dan MELATI yang ke-19, CANTIKA (10  tahun) yang dengki dengan kedekatan MAWAR dan MELATI membakar pohon itu. MELATI yang kesal dan teringat selama ini CANTIKA sering mempersulit hidup MAWAR, menakut-nakutin CANTIKA, sampai tak sengaja mendorong CANTIKA sampai terjatuh. CANTIKA sangat kesal dan menuduh MELATI sengaja menyakiti dia. CANTIKA yang ingin agar MELATI dan MAWAR semakin disalahkan akhirnya malah memutuskan kabur dari rumah satu dua hari,  dengan mencuri uang Nita. CANTIKA meninggalkan surat kalau dia kabur dari rumah karena takut setelah dipukuli oleh MAWAR dan MELATI.

Betapa terkejutnya Nita saat menemukan surat itu. Nita pun langsung menyalahkan MAWAR atas hal ini. Nita yang emosi langsung mengusir MAWAR dari rumah dan tak mau membiayai biaya kuliah MAWAR. MAWAR sangat kecewa karena kesempatannya untuk bisa kuliah hilang. MELATI menyemangati mereka masih bisa ikut tes masuk kuliah dengan beasiswa. Tapi MAWAR yang masih kepikiran dengan hilangnya CANTIKA dan terus disalahkan oleh Nita, tak konsen belajar. MELATI tau hal itu. MELATI akhirnya menukar foto di kartu dan berkas pendaftaran ujian mereka. MELATI menjadi MAWAR, dan MAWAR menjadi MELATI. MAWAR sangat kaget mengetahui hal itu. Tapi MELATI berhasil meyakinkan MAWAR.

Hasil tes pun keluar. Ternyata, hasil tes atas nama MAWAR (yang dikerjakan oleh MELATI) berhasil mendapatkan beasiswa. Sedangkan hasil tes atas nama MELATI (yang dikerjakan oleh MAWAR) tak berhasil lolos. MAWAR sangat merasa bersalah, karena seharusnya MELATI lah yang bisa kuliah.  Tapi MELATI meyakinkan MAWAR untuk tetap mengambil beasiswa itu. Saat mereka kecil, MAWAR sudah mau bertukar tempat dengan dia dan tinggal di rumah Nita, sampai MAWAR menderita. Sekarang giliran MELATI yang berkorban untuk MAWAR.

MELATI sendiri akhirnya memutuskan untuk tetap ikut ke Jakarta, untuk mencari pekerjaan. MELATI tau, biaya hidup di Jakarta, walau MAWAR mendapatkan beasiswa tak akan murah. Dan INTAN tak sanggup untuk menanggung biaya itu. MELATI bertekad membantu MAWAR mewujudkan impiannya.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka?.. 

Sutradara               :        Desiana Larasati

Produser                :        Leo Sutanto

Cerita & Skenario    :        Serena Luna

Produksi                 :        SinemArt 

Lagu Tema     :  “JERA (HATIKU MASIH MILIKMU)”

Vokal           :  “BUNGA CITRA LESTARI”

Ciptaan         :  “YOVIE WIDIANTO”

Produksi        : AQUARIUS MUSIKINDO