Cinta Suci Zahrana : Semirip Novelnya

Dari novel best seller Habiburrahman El Shirazy, kisah seorang muslimah modern yang mencari keseimbangan hidup, diangkat ke layar lebar.

Setelah Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, lalu Dalam Mihrab Cinta, Habiburrahman El Shirazy, yang biasa dipanggil Kang Abik, kerja bareng lagi sama Sinemart Pictures dan sutradara H. Chaerul Umam. Kali ini mereka mengangkat kisah Zahrana, muslimah cantik dan cerdas yang sukses di bidang ak ademis dan karier, tapi sulit mendapatkan jodoh.

"Saya berharap film ini mendekati imajinasi pemirsa, apalagi cerita di film ini benar-benar sesuai dengan novelnya," ujar Kang Abik, yang menyerahkan penulisan skenarionya pada aim. Bapak H. Misbach Yusa Biran, gurunya para script writer kita.
 

Syuting di Semarang

Selain cerita, Kang Abik juga memilih lokasi syuting yang mirip dengan novelnya "Mendekati sekitar 90 %. Karena kita syuting di Semarang, set kampusnya juga di Semarang," katanya.

Mereka juga syuting di beberapa daerah lain di Jawa Tengah, termasuk di Candi Prambanan, Klaten, serta di Jakarta. Sayang mereka nggak sempat syuting di Cina meski dalam cerita, Zahrana mendapat penghargaan di Negeri Tirai Bambu itu.
 

Open Casting

Semua pemerannya, termasuk Meyda Sefira sebagai Zahrana dan Miller Khan sebagai Hasan, dipilih lewat open casting. Ada juga bintang KCB, Kholidi Asadil Alam sebagai Rachmad dan Citra Kirana sebagai Nina, saudara Hasan.

"Tokoh Hasan yang selalu malu dan grogi kalau ketemu Zahrana, beda sama peran-peran aku sebelumnya," tutur Miller.

"Sama kayak Zahrana, aku juga pengen jadi dosen. Tapi aku nggak mau masih sendiri di usia 34," kata Meyda.

Pengalaman Kholidi lain lagi. Karena dia jadi Rachmad yang penjual kerupuk keliling, dia harus membesarkan badannya dan menghitamkan kulitnya. "Sepeda kerupuknya juga sepeda jadul, dan ada kaleng kerupuk besar. Perlu tenaga dan jaga keseimbangan untuk mengayuhnya. Seru lah!" ceritanya.

(ANEKA, EDISI 16, 29 JULI - 11 AGUSTUS 2012)