Lucky Perdana : Belajar Bahasa Isyarat dan Piano

Dalam Ayah, Mengapa Aku Berbeda?? The Series yang tayang di RCTI setiap sore, Lucky Perdana berperan sebagai Ferly, yang merupakan guru piano di sebuah SAAA. Dalam cerita drama, Lucky dikisahkan jatuh cinta kepada muridnya yang bernama Angel (diperankan Dinda Hauw), Ferly pun bersaing dengan muridnya yaitu Armi (diperankan Immanuel Caesar Hito).

Sinetron yang mengangkat kisah tentang kehidupan gadis penderita bisu ini sedang digandrungi pemirsa RCTI. Ayah, Mengapa Aku Berbeda?? The Series pun nengangkat kembali nama Lucky Perdana.

Dalam sinetron stripping ini, Lucky mendapat tantangan unik ketimbang peran-peran sebelumnya di sejumlah sinetron drama. "Dalam sinetron ini Karakter yang saya perankan adalah guru muda yang baru lulus dari perguruan tinggi musik can menjadi guru di sebuah SMA," kata Lucky saat ditemui di lokasi syuting di kawasan pondok Labu, Jakarta Selatan, dua pekan lalu.

Lucky pun mengaku harus melakukan observasi demi bisa memerankan Ferly dengan baik. Dari awal memang sudah dijelaskan bahwa saya menjadi guru piano. Akan tetapi Lucky enggak bisa main piano.

"Saya cuma bisa main drum. Akhirnya saya observasi, saya latihan pada teman yang jago piano. Sebenarnya sih enggak masalah karena sinetron ini enggak nuntut saya harus jago piano, yang penting bisa," kata aktor kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 8 April 1986 ini.

Lucky memang berusaha total dalam berakting di sinetron ini. Sejumlah sinetron yang dimainkannya dan diproduksi SinemArt biasanya menempatkan dirinya berperan sebagai remaja. Misalnya sinetron Candy, Ratu, serta Yusra dan Yuma.

Saat memerankan tokoh Ferly dalam sinetron ini, tak pelak Lucky merasa tidak nyaman. Pasalnya, ia harus mengenakan kacamata untuk peran Ferly. "Kesulitannya di sinetron ini, peran saya kan pakai kacamata, itu agak susah karena saya dari dulu enggak pernah pakai kacamata, itu agak mengganggu," kata Lucky.

Stand by

Lucky juga harus belajar bahasa isyarat karena dalam Ayah, Mengapa Aku Berbeda?? The Series tersebut, Ferly diceritakan sebagai guru piano Angel yang merupakan gadis tuna rungu. "Saya juga belajar bahasa isyarat untuk mengantisipasi, karena Angel kan tunarungu. Saya harus bisa mengimbangi Angel. Ketika dia mengatakan sesuatu, saya harus benar-benar cepat menangkap," kata Lucky.

Pihak SinemArt Production pun menyediakan guru privat bahasa isyarat yang setiap hari selalu ada di lokasi syuting. "Setiap pengambilan adegan gurunya stand by, biar enggak ada kesalahan," kata Lucky.

Lucky mengaku sinetron ini sangat berkesan baginya. "Ini pertama kali saya belajar bahasa isyarat. Makanya kenapa saya pilih sinetron ini dari tiga sinetron yang diajukan oleh SinemArt karena ini perannya paling berbeda. Saya juga senang berperan sebagai guru musik. Jadi saya juga bisa menyalurkan hobi.” ujarnya.

Karena perannya sebagai Ferly inilah Lucky jadi benar-benar belajar memainkan piano. "Sampai sekarang masih belajar piano. Alhamdulillah sudah agak lancar mulai bisa menguasai beberapa repertoar musik klasik yang biasanya sering dibawaka-sama orang-orang," kata Lucky.

Lucky sering kali memanfaatkan waktu senggang di lokasi syuting untuk belajar main piano. "Biasanya kalau pas adegan main piano, itu saya main benaran lo, hahaha. Bukan suara rekaman musik karena sebelumnya saya latihan dulu. Misalnya saya dikasih tahu ada take main piano jam 7 malam. paginya saya nyolong-nyotong waktu buat latihan," kata Lucky sambil tertawa.

Lucky mengakui, terkadang ia lip sync memainkan piano bila waktu syuting sudah mepet "Ya kan enggak sempat latihan. Biasa pas syuting ya diambil gambar, tetapi suara dari rekaman musik," tandas Lucky.

Bagi Lucky, adegan favoritnya dalam Ayah, Mengapa Aku Berbeda?? The Series adalah saat adegan di studio musik dan manggung. "Di sinetron ini sering ada adegan studio musik. Lalu yang paling keren itu ketika saya ada scene panggung. Menurut saya itu luar biasa keren. Saya berasa kayak benar-benar ada di sebuah band yang lagi manggung di sebuah acara yang besar, karena scene panggung itu ceritanya yang nonton banyak, walaupun cuma figuran tetapi bisa sampai ratusan," kata Lucky.

 

(Cek & Ricek, Edisi 819, 7-13 Mei 2014)