Pendalaman Karakter Naysilla Mirdad

Naysila Mirdad tampil kembali di layar kaca lewat sinetron terbarunya berjudul Kita Nikah Yuk, yang hadir setiap malam di layar RCTI. Dikemas dalam drama situasi komedi, peran Naysila kali ini sangat berbeda dengan sinetron yang pernah dibintangi sebelumnya. Ia pun butuh melakukan pendalaman karakter tersendiri dalam sinetron yang diproduksi oleh SinemArt Productions itu.

Sosok Mawar mencerminkan wanita mandiri, pekerja keras, mapan secara ekonomi, berusia matang, dan berparas ayu. Kendati begitu untuk urusan jodoh, Mawar belumlah beruntung. Bukan tanpa usaha, perjodohan yang dilakukan orang tuanya pun pernah ditempuh. Namun hasilnya seorang kekasih tambatan hati tak kunjung datang.

Ya, lakon Mawar itulah yang diperankan artis cantik Naysila Mirdad. Melakoni peran tersebut, Nay, sapaan akrab pesinetron kondang ini merasa mendapat tantangan berakting. Ia pun harus memperdalam karakter yang diperankan, meski sekilas cerita sinetron stripping ini terkesan sederhana.

keseharianku. Makanya aku harus menjalani pendalaman karakter. Mawar tidak sama dengan peran-peran sebelumnya yang pernah aku mainkan. Itulah tantangannya," ungkap Nay saat ditemui di lokasi syuting Kita Nikah Yuk di Studio Persari, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (15/8) malam.

Sarat Pesan Moral

Dara berusia 26 tahun ini, mengaku bangga dapat bermain di sinetron yang tayang setiap hari pukul 21.00 WIB, di RCTI itu. Nay menyakini pemirsa dapat mengambil nilai positif selain juga sisi hiburan yang disajikan sinetron garapan Sinemart Production ini.

"Cerita di sinetron ini sangat menarik dan banyak nilai positif yang bisa diambil pemirsa. Dari ceritanya sudah tergambar pentingnya hubungan antara orang tua dengan anak, terutama komunikasi soal perjodohan," jelasnya.

Nay yang namanya mulai meroket lewat akting memikatnya di sinetron Liontin (2005) ini melihat sinetron Kita Nikah Yuk ini bisa menjadi masukan bagi pasangan yang ingin menikah. Menurut Nay, wajar saja orang tua tetap berusaha dan mendoakan anaknya agar segera mendapat jodoh di samping yang bersangkutan juga berusaha mencari pendamping hidup.

"Mendapatkan jodoh bukankah hal yang mudah. Butuh usaha dan doa. Jadi kalau sudah merasa klop dan cocok, kenapa menikah harus ditunda-tunda. Itu yang aku tangkap sebagai benang merah sinetron ini," ujarnya.

Peraih Aktris Terpuji (Televisi) Festival Film Bandung 2007 ini juga bertekad harus tampil prima. Apalagi, sinetron garapan sutradara Indrayanto Kurniawan ini bersifat kejar tayang alias stripping. Memang ini bukan syuting sinetron stripping pertama yang dijalankan Nay, namun dengan kondisi cuaca di Jakarta yang sering tak menentu, membuat Nay harus pandai-pandai menjaga kondisi tubuh.

"Aku menjalani syuting dari pagi hingga tengah malam tentunya harus tetap tampil oke. Biasanya sih minum vitamin, air putih yang banyak, dan menghindari makanan berminyak. Itu terbukti efektif menjaga kondisiku agar tetap bugar dan tidak kelihatan capek," tandasnya.

Lebih Dekat dengan Mama

Ada keuntungan lain yang didapat Nay # ketika menjalani syuting sinetron yang skenarionya ditulis Hilman Hariwijaya ini. Nay ternyata dipasangkan dengan ibundanya, sendiri. Ya, Nay beradu akting dengan Lydia Kandou, yang berperan sebagai ibundanya Mawar. Nay pun merasa lebih mudah berkomunikasi. "Ini memang bukan pertama kalinya aku berakting sama mama. Akan tetapi kali ini rasanya tambah dekat sama mama," akunya sembari tersenyum.

Kedekatan dengan ibundanya yang dirasakan Nay saat berada di lokasi syuting tersebut, seperti berada di rumah sendiri. Lydia yang menjadi orang tua Nay di sinetron ini tak ubahnya seperti mama aslinya saat berada di rumah. "Enggak ada namanya kesan canggung. Aku merasakan mama di sinetron ya sama dengan mama di rumah. Ya akting kita berdua bisa mengalir aja, enggak ada kendala," tuturnya.

Adik pesinetron Nana Mirdad ini mengaku lebih enak berakting dengan sang mama. Hal itu dikarenakan Nay jadi lebih sering ketemu di lokasi syuting daripada di rumah dan ini lebih memudahkannya untuk berkomunikasi dengan sang mama. Soalnya, sehari-hari kalau sedang sibuk, Nay agak susah berbincang-bincang dengan mamanya dengan cukup lama.

"Sekarang di lokasi syuting aku jadi punya banyak waktu untuk sharing sama mama. Banyak hal yang bisa aku obrolkan sama mama. Lokasi syuting sudah kayak rumah sendiri," kata Nay bernada manja.

Soaljodoh bukan hanya menjadi tema sentral di sinetron Kita Nikah Yuk. Tetapi juga bisa menjadi cermin diri bagi Nay dalam kehidupan sehari-hari. Pada saatnya nanti pertanyaan yang ditujukan kepada Mawar, bisa ditujukan padanya, yaitu kapan menikah?

"Aku pribadi tetap bersyukur atas apa yang telah kujalani dan kucapai hingga saat ini. Sinetron juga bisa jadi cermin diriku soal jodoh," tandasnya sembari tersenyum manis.

Nay sendiri memandang menemukan calon pendamping butuh keberanian. Hanya pribadi masing-masing yang bisa menentukan dan menyakini seseorang itu jodohnya.

"Sebetulnya ngomongin jodoh aku enggak tahu-tahu banget. Kalau aku boleh berpendapat tidak ada waktu tepat kalau tidak berani menentukan," katanya.

"Aku hanya bisa berdoa pada Tuhan agar segera diberi jodoh yang tepat," tutup Nay yang mengaku telah memiliki kekasih yang jati dirinya masih ia rahasiakan.

 

(Cek & Ricek, Edisi 834, 20-26 Agustus 2014)