Bastian Kesengsem Gadis yang Senang Terbang

Sinetron drama remaja Bastian Steel Bukan Cowok Biasa, bukan hanya dibintangi dua artis remaja Bastian Steel dan Bryan Domani, tetapi juga dibintangi oleh Cut Syifa. Cut Syifa merupakan pemain utama remaja lain yang meramaikan sinetron garapan SinemArt Productions itu. Pemeran karakter Jelita ini mengaku menyukai adegan fighting dan terbang.

Dalam sinetron Bastian Steel Bukan Cowok Biasa, ada karakter Jelita (Cut Syifa), yaitu gadis yang ditaksir oleh Bastian (Bastian Steel) dan Guntur (Bryan Domani). Dalam kisah diceritakan sebenarnya Jelita lebih suka pada Bastian. Tetapi karena Jelita anak orang miskin dan kehidupan ekonominya selalu dibantu oleh keluarga Guntur, maka Jelita pun takut pada pemuda itu.

Mengetahui Jelita dan Bastian saling suka, Guntur sering memanfaatkan gadis itu untuk mencelakakan Bastian. Dalam salah satu adegan sinetron yang ditayangkan RCTI itu, Guntur menghipnotis Jelita. Dalam keadaan tak sadar Jelita kemudian masuk ke hutan. Otomatis Bastian pun terpancing mengikuti, karena ia khawatir pada kondisi Jelita.

Yang terjadi kemudian, Bastian dihadang oleh ular besar kepunyaan Guntur. Untungnya Bastian berhasil mengalahkan ular tersebut, sehingga ia dan Jelita bisa keluar dari hutan dengan selamat. "Seru adegannya. Aku selalu semangat syuting," kata Cut Syifa di lokasi syuting sinetron ini di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (7/10) lalu.

Dalam sinetron tersebut Jelita bukan saja melakukan dialog, tetapi juga banyak melakukan adegan fighting dan terbang. Biasanya Jelita melakukan adegan fighting jika sedang dihipnotis oleh Guntur atau ayah Guntur, Abad (Sultan Djorghi). Seperti di salah satu episode, Jelita fighting dengan Bastian. Adegan berbahaya itu ternyata justru disenangi Cut Syifa.

"Biarpun saya perempuan, saya paling suka dengan adegan terbang. Saya memang tidak takut ketinggian. Rasanya seperti ikut flying fox, hahaha," kata Cut Syifa sambil tergelak.

Gelandangan

Bagi Cut Syifa, sinetron Bastian Steel Bukan Cowok Biasa merupakan sinetron drama remaja dengan bumbu laga pertama yang dibintanginya. Sebelumnya, dalam Tukang Bubur Naik Haji The Series, yang juga merupakan garapan SinemArt Productions, ia berperan sebagai Maesaroh, anak Ustaz Zakaria (El Manik) yang sangat alim. "Dalam sinetron-sinetron yang pernah saya bintangi, saya lebih sering menjadi gadis melankolis," ungkapnya.

Misalnya dalam sinetron Aisyah, yang juga merupakan produksi SinemArt Productions. Cut Syifa

berperan sebagai Mutia gadis gelandangan yang sering dipukuli oleh ibunya. "Dalam sinetron Putri Yang Ditukar juga berperan sebagai anak gelandangan," ujarnya.

Ada pengalaman seru yang dialami Cut Syifa saat berakting dalam sinetron Aisyah. Syifa yang berperan sebagai gelandangan, saat menjalani syuting di bilangan Cawang, Jakarta Timur, sempat ditodong preman sungguhan. Keruan saja Cut Syifa langsung ketakutan.

"Untungnya ada pemimpin produksi dari SinemArt. Jadi dia yang kasih duit ke preman itu. Saya sampai shock banget ditodong preman, hahaha," kata gadis kelahiran Bekasi 9 September 1998 itu.

Awal keterlibatan Cut Syifa dengan dunia akting terjadi secara kebetulan. Suatu hari di tahun 2007, ada pencari bakat dari SinemArt yang ingin membuat sinetron Aisyah dan datang ke sekolahnya SDN Oil, Bantar Gebang, Bekasi.

Melihat kecantikan dan imutnya Cut Syifa, orang tersebut menawarkan Syifa bermain sinetron. Cut Syifa kemudian meminta izin pada ibunya, Chandra. "Awalnya ibu mefarang saya ikut main sinetron. Kata ibu ke orang itu 'Boleh Syifa main sinetron, tetapi langsung main sinetron ya, tanpa harus melalui kasting lagi'. Waktu itu tujuan ibu, biar orang itu membatalkan niatnya melibatkan saya main sinetron. Tetapi ternyata, orang itu menyanggupinya. Sehingga saya pun main dalam sinetron Aisyah," kata artis yang hobi membaca buku itu.

Tujuh tahun sudah Cut Syifa bergabung dengan SinemArt. Sinetron-sinetron yang pernah dibintanginya antara lain Tukang Bubur Naik Haji The Series, Dewi-Dewi, Sekar, Jelita, dan Iain-Iain.

"Saya senang main sinetron, soalnya sering mendapat tantangan baru, yaitu harus bisa berkarakter yang beda banget dengan karakter saya sendiri," kata gadis yang sekarang telah duduk di bangku kelas 2 SMA itu.

 (Cek & Ricek, Edisi 842, 15-21 Oktober 2014)