Irish Bella : Sudah Dijodohkan Sejak Kecil

HAMPIR semua orang percaya: urusan jodoh, maut dan rejeki ada di tangan Tuhan. Karena itu orang - orang beriman selalu memasrahkan ketiga hal itu kepada kemurahan Yang Maha Kuasa. Namun manusia kadang merasa berhak juga untuk ikut campur dalam urusan itu. Dalam hal jodoh misalnya, banyak yang merekayasa dengan menjodohkan seseorang dengan lawan jenisnya, sekali pun itu tidak melalui proses perkenalan atau hubungan cinta. Itulah yang dialami oleh Irish Bella dalam peran-nya sebagai Maimunah dalam sinetron "Ngantri ke Surga" produksi Sinemart.

Kesepakatan dua keluarga, Maimunah dan Faank dijodohkan sejak kecil. Tetapi perjodohan ini dipisahkan oleh kepergian Faank merantau. Dalam pertumbuhan menjelang dewasa keduanya terpisah. Maimunah jadi guru mengaji di pesantren, Faank merantau ke Jakarta. Waktu mereka bertemu lagi Faank menemui Maimunah. Faank tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Maimunah telah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. "Ini Munahyang mana. Benarkah ini Maimunah yang dulu aku tinggalkan ketika masih kecil......atau siapa," kata Faank dalam hati.

Selama ini mereka dijodohkan tapi berlum pernah bener bener dilaksanakan perjodohan itu, karena Faank seperti masih menggantung. Makanya selama ini orang tuanya Munah kesel, begitu penilaiannya tentang peran Faank. Mungkin egonya seorang lelaki, dia mengejar nama dulu baru balik lagi ke kampung untuk menikah. Menjaga nama bahwa dia betul betul punya penghasilan yang cukup bagus untuk isterinya. Maimunah diperankan oleh Irish Bella. Sedangkan Faank oleh Faank vokalis Wali.

Tentang kesannya bermain bersama grup musik, ibell mer­asa tidak ada perbedaan. Karena walau pun Wali sebuah grup music terkenal, dalam peran maupun ketika syuting tidak terlalu diistimewakan. "Mungkin di cerita ini mereka tidak terlalu diexpose sebagai penyanyi. Mereka udah bagus-lah, udah seperti pemain sinetron, tapi masalah semua orang aktor-aktris maupun dia penyanyi, ataupun dia pemain film, mereka kan beda beda. Semua punya khasnya masing masing."

Tentang peraannya sendiri Ibell tidak mendapatkan kesulitan, karena ia pernah mendapatkan peran yang hampir sama di sinetron-sinetron sebelumnya. "Sebenarnya peran ini enggak jauh berbeda dengan yang sebelum sebe­lumnya," kata Irish Bella ketika ditemui di lokasi syuting di kawasan Cibubur. "Dulu juga aku dapat peran sama seperti ini gak jauh beda, wanita soleha, baik hati."

Berperan sebagai seorang muslimah yang berhijab sudah dialami Ibell dalam sinetron "Berkah", juga dalam "Anak Anak Manusia", sehingga ia tidak merasa canggung lagi mengenak kostum muslimah. Bella menganggap apa yang dilakukan saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kariernya sebagai bintang sinetron. "Alhamdulillah dapat tim kostumnya juga sama. Jadi mereka sudah tahu apa yang bagus buat aku. Shotingnya juga disini.... nostalgia-lah," turunya.

Mengenai perannya sinetron yang diperankannya saat ini, "Ngantri KeSorga", Irish Bella mengaku senang, kare­na ini peran yang bagus. Dia juga melihat apa yang diperan­kan Faank dan temen temen band Wali-nya.oleh lucu dan menarik. Di episode yang ini memang baru di ekspose perjuangan mereka untuk mencari kerjaan, tidak meminta restu orang tua, mengejar gelar jadi orang kaya, sebelum kembali lagi ke kampung, di Teluk Pucung.

Tentang perannya yang berlatar belakang keaagamaan, Ibell merasa lebih nyaman bermain. Dengan berhijab ia merasa sedang melatih diri. Ia berniat suatu saat akan terus mengenakan hijab. "Insya Allah satu hari nanti, diluar adegan aku berhijab. Sekarang kan shoot­ing sambil belajar berhijab. Ada banyak plus-nya gitu."

Untuk berjijab itu Ibell mengaku datang dari lubuk hatinya sendiri. Tidak ada paksaan dari siapa pun. "Ke­luarga gak ada yang memaksa. Memang secara agama itu kan wajib. Kalo ditanya dorongan siapa,.....dari diri sendi­ri. Kedepannya mudah mudahan secepatnya .... Itu semua datang dari hati," katanya.

Selama Ramadhan ini diakui syuting terasa lebih berat. Tetapi karena pernah juga mengikuti syuting di bulan yang sama sebelumnya, Ibell jadi merasa terbiasa. Yang pasti jauh lebih berat. Staminanya juga tidak seperti diluar bulan Ramadhan. Tapi karena tahun sebelumnya pernah shooting saat puasa, jadi sudah terbiasa.

Makanan selalu dibawa dari rumah, harus yang sehat sehat, perbanyak buah, sama seperti yang sudah sudah. Irish Bella merupakan anak sulung dari 2 bersaudara dari pasangan Johan de Beule (Belgia) dan Susanti Arifin (Bandung). Umur 8 tahun diajak oleh orangtuanya pindah ke Bali se­lama 5 tahun, lalu pindah ke Bandung setahun, dan kemudian pindah lagi ke Jakarta.

Tinggal di Jakarta sudah hampir 4 tahun. Pernah juga tinggal di dekat lingkungan orang-orang Betawi, sehingga ketika ia mendapat peran sebagai orang Betawi, ia agak paham dengan dialek maupun karakter orang Betawi. "Tapi ini memang sudah konsekwensi seorang aktris. Soal mereka dapat peran kan harus dipelajari. Dari awal memangsusah tapi lama kelamaan jadi terbiasa. Dulu ketka di Anak Anak Manusia" jadi orang Padang. Di "Jakarta Love Stor" jadi orang Jawa.

Lalu bagaimana hubungannya dengan Maimunah se­bagai guru mengaji,.....membaca Al-Qur'an misalnya?

"Yang pasti sih ada. Tapi alhamdulillah bimbingan sutradaranya juga cukup baik. Kalau salah diperbaiki. Tentang baca al-Qur'an, aku belum terlalu faseh, masih belajar," akunya.

Ia mengawali karier dari sebuah agensi model yang terletak di Bandung. Dari agensi tersebut la berhasil memikat stu­dio film di Jakarta. Ia pun dikontrak eksklusif untuk bermain dalam sinetron "Di Mana Melani?" untuk berperan sebagai Serena Wirayuda, Kemudian ia memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Tawaran untuk membintangi iklan semakin berdatangan, ia juga mcngamhil kesempatan tersebut. Akhirnya, ia ditawarkan untuk bcrtnain dalani Mini "Heart 2 Heart " yang merupakan film perdana yang dibintanginya.

Perjalanan karier Irish Bella sepertinya cukup berbeda dengan kebanyakan pesinetron lainnya. Jika rekan-rekannya sengaja mencari tempat casting, Irish malah diikuti manajemen artis. Ia mengaku kala itu tengah jalan-jalan di Bandung bersama sang ibu. Tapi, ia merasa ada yang membuntuti mere­ka dari belakang. Apalagi, sosok pria itu terlihat seperti se­orang kriminal. Mereka sempat takut meski akhirnya merasa senang karena ternyata pria itu salah satu anggota manajemen artis. "Tapi di parkiran akhirnya dia mengenalkan diri kalau dia itu manajemen artis. Terus dia nawarin aku ikut casting, aku diajak," kisah dara kelahiran Cirebon, 23 April 1996 itu.

Sudah cukup lama berkecimpung di dunia film dan sinetron, akan tetapi Irish tak serta merta mendapat perlakuan istimewa. Sebagaimana artis pemula lainnya, ia juga pernah mengalami kejadian pahit, yakni dimaki-maki sutradara. "Oh mah pasti," katanya ketika ditanya suka dukanya,"Sudah makan asam garamnya walaupun baru empat tahun. Tapi sudah pernah juga dicaci-maki senior sutradara."

 

(Bintang Film, Edisi 44, Juli 2015)