Omar Daniel : Tertantang peran Rey

Ini dia idoia baru remaja. Namanya, Omar Daniel (21). Bagi penonton setia sinetron Anugerah Cinta (AC) wajah cowok berambut gondrong ini tentu sudah tak asing. Omar tidak menyangka kesuksesan AC melambungkan namanya hingga diidolakan banyak kaum hawa. la bahkan disebut-sebut dapat menyaingi popularitas Stefan William dan Aliando Syarief yang memiliki jutaan penggemar di dunia maya.

AC sinetron kedua Omar, setelah sebelumnya beradu akting dengan Stefan William di sinetron Anak Jalanan (AJ). Omar tampil sekitar 20 episode DI AJ. Melihat aktingnya menjanjikan, Omarditarik Sinemart bermain di AC. la memerankan Rey yang memiliki dua kepribadian. Di satu sisi Rey sosok laki-laki normal, yang berprofesi penyiar radio. Di sisi lain, Rey sangat terobsesi mendapatkan hati wanita yang dicintainya, sampai rela menyamar sebagai tukang ojek.

"Itu tantangan buat saya. Apalagi saya orang baru di dunia entertainment terutama di bidang akting. Awalnya Rey laki-laki biasa. Namun karaktemya terus berkembang. Setelah dia bertemu Naura (Irish Bella), dia mulai terobsesi dengan Naura," jelas Omar ditemui Bintang di kawasan Kebagusan, Jakarta. Tidak tahan dengan kelicikan Rey, banyak penonton setia AC dibuat geregetan bahkan benci setengah mati setiap kali Rey mengganggu kebahagiaan Arka (Giorgino Abraham) dan Naura.

Kesulitan ditemui Omar ketika dituntut memerankan sosok Rey yang aktif, ceria, dan heboh. Karakter yang bertolak belakang dengan keseharian Omar. Namun, hal itu terus ia pelajari demi memuaskan para penonton setia AC. "Omar orangnya lurus-lurus saja sementara Rey aktif, ceria, dan heboh. Mungkin Rey begitu karena profesinya penyiar radio. Namun di balik perbedaan, ada persamaan antara Omar dan Rey. Kami sama-sama orang yang netral, baik, humble, dan melakukan hal-hal positif," ungkap cowok kelahiran Surakarta, 9 April 1995.

Berkat AC, Omar menjelma menjadi idola baru. Di lokasi syuting AC hampir tidak pemah sepi penonton yang datang dari seputar Jabodatebak. Mereka rela menunggu berjam-jam hanya demi melihat dan foto bareng Omar. "Saya merasa belum pantas disebut bintang atau idola. Saya masih terlalu junior disebut seorang bintang," kata Omar merendah.

FOKUS KULIAH

Karier Omar di dunia hiburan bermula dengan menjadi bintang iklan. "Tahun 2015 saya pemah tampil di iklan produk Nivea tapi kayaknya enggak tayang di Indonesia. Porsi saya tidak besar. Di situ saya jadi fotografer sementara modelnya Julie Estelle," cerita Omar. Iklan kedua didapat Omar awal tahun ini yang didapat secara tidak sengaja. "Orang yang menghubungi saya untuk kasting memohon-mohon agar saya datang. Katanya saya enggak pernah datang setiap kali diundang kasting. Okelah, akhirnya saya datang. Waktu itu buat iklan ponsel android," ceritanya.

Begitu mau pulang, tiba-tiba ada seseorang menghampirinya. Dia memberi informasi kepada Omar soal kasting iklan sebuah operator seluler. "Saat itu juga saya dikasting di tempat parker pakai kamera ponsel dia," Omar bercerita. Dasar rezeki, selang berapa lama Omar mendapat kabar lolos kasting iklan operator seluler, sementara iklan produk android tidak lolos.

Sejak membintangi iklan itu, tawaran mulai datang silih berganti. Termasuk tawaran berakting di sinetron. Cowok berdarah Arab ini bergeming. la teringat pesan orang tuanya agar mementingkan pendidikan. "Bukannya saya sombong. Tapi mau membujuk saya kayak apa pun saya enggak tertarik di dunia ini (akting)," kata Omar. "Saya ingin fokus kuliah. Saya enggak mau ilmu yang saya pelajari enggak berguna. Akting sama sekali enggak ada kaitannya dengan jurusan kuliah saya," tambahnya.

Pertahanan bungsu dari empat bersaudara akhimya jebol ketika bos Sinemart berhasil meyakinkan Omar bahwa ia memiliki bakat besar di dunia akting. "Cuma tiga kali ketemu Pak Leo (Sutanto - bos Sinemart) langsung deal. Yang bikin saya luluh bukan kata-kata Pak Leo melainkan kesediaan mereka untuk mengikuti syarat yang saya minta. Isi syarat itu, saya mau fokus kuliah. Apa pun yang terjadi kuliah nomor satu. Misalnya di tengah syuting dosen mendadak memanggil saya untuk datang ke kampus, saya harus mundur dari syuting. Ternyata mereka menerima," ungkap mahasiswa Fakultas Komunikasi Universitas Mercubuana Jakarta.

 

(BINTANG INDONESIA, Edisi 1317, IV September 2016)