Citra Kirana : Jaga Diri dari Star Syndrome

 

TERPILIH sebagai aktris terfavorit dalam Panasonic Gobel Awards 2013, tak lantas membuat Citra Kirana menaikkan stand ar upah. Penghargaan pertamanya itu justru membuatnya haus akan akting. Dia berharap aktingnya semakin matang. "Pastinya bersyukur. Tetapiyang paling penting, aku hams banyak belajar lagj. Karena mempertahankan itu lebih susah daripada mendapatkannya" kata Citra Kirana.

Saat kali pertama ditawari TBNH, gadis kelahiran Bogor, Jawa Barat, 23 April 1994 itu mengaku langsung jatuh hati. Salah satu alasannya, sinetron itu menyisipkan nilai-nilai agama. "Di sinetron ini aku berperan sebagai perempuan muslimah. Ini sangat menarik buat aku, (karena) nggak hanya akting, aku dapat ilmu agama juga," terangnya yang berperan sebagai Rumanah, putri pasangan H. Muhidin dan Hj. Maemunah. TBNH menjadi sinetron terpanjang yang pernah dibintangi-nya. Jujur, ada saat-saat dia merasa jenuh. Tetapi keakraban dengan pemain lain yang sudah seperti keluarga, cukup membantunya mengusir kejenuhan. "Jenuh pasti ada, tetapi buktinya aku enjoy di sini, karena banyak hal baru yang aku dapat," ungkapnya yang sempat drop karena kecapekan. "Aku sempat sakit, tetapi nggak sampai masuk rumah sakit. Ya mungkin flu dan sakit ringan," sambungnya.

Setelah TBNH selesai, Citra berharap bisa mengeksplorasi kemampuannya dengan menjajal peran lain. Jika di TBNH dia menjadi perempuan baik-baik, di produksi berikutnya dia ingin peran jahat. "Pengen peran antagonis," ucap-nya. Tetapi tetap pilih-pilih. Bukan karena ingin memenuhi hasratnya men­jajal peran antagonis, lalu dia menerima apapun tawaran yang datang.

Aktris yang sebelumnya berakting di sinetron Putri yang Ditukar itu punya kriteria sendiri dalam menerima sebuah tawaran. Peran yang mengharuskan-nya mengumbar keseksian tubuh, sudah pasti langsung ditolaknya. "Kalau yang buka-bukaan, aku nggak mau. Dan itu yang harus aku waspadai. Orangtua aku selalu ingetin aku," tuturnya.

Keterlibatan orangtua dalam karir keartisannya memang cukup besar. Satu hal yang selalu ditekankan ayah ibunya, jangan sampai Citra kena star syn­drome, istilah yang dipakai untuk menggambarkan 'penyakit' seseorang yang tengah berada di puncak popularitasnya sebagai entertainer. "Orangtua aku selalu ingetin aku supaya nggak lupa diri dan sombong. Dan harus bersyukur, jangan cepat puas," tuturnya.

 

(INDOPOS, 4 April 2013)