Dude Harlino : Ilmu Saya Masih Jauh

Berperan sebagai ustadz membuat Dude Herlino sering dianggap sebagai ustadz sungguhan Seperti apa? Bagaimana dia menyikapinya? Bagaimana perjalanan spiritual Dude sebagai seorang muslim?

Wajahnya ganteng, perawakannya tenang, itulah Dude Herlino. Sudah lebih dari lima tahun eksis di kancah sinetron Indonesia, namun namanya tetap bertahan di jajaran bintang sinetron yang diminati.

Melihat Dude yang dulu dan sekarang memang berbeda, banyak perubahan positif yang terjadi padanya. Dude yang dua tahun terakhir sering membintangi sinetron bernuansa religi menjadi jauh lebih religius.

Tidak terkecuali Ramadhan tahun ini. Dude kembali dipercaya sebagai bintang utama di sinetron Dalam Mihrab Cinta. Sinetron ini merupakan kelanjutan dari film layar lebar dengan judul yang sama dimana Dude berperan sebagai bintang utamanya juga.

Dude bersyukur masih dipercaya membintangi sinetron bernuansa religi. "Bekerja kan sama saja seperti beribadah. Saya menjalani profesi ini dengan baik, kalau memberikan kesan positif, Alhamdulillah, tentunya baik buat saya, Insya Allah buat semua juga," kata Dude ditemui di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Di sinetron Dalam Mihrab Cinta (DMC), Dude berperan sebagai ustadz Syamsul. Di akhir cerita film, Syamsul bertunangan dengan Zizi (Meyda Sefira). Kisah dilanjutkan di sinetron dengan cerita Syamsul sudah menikah dan tinggal di Jakarta.

Syamsul menjadi mubaligh muda yang terkenal. Posisinya sebagai pengisi siraman rohani di stasiun televisi semakin kuat. Nama Syamsul kian bersinar.

Meski terkenal, mereka tetap membumi. Syamsul tetap bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan menyelesaikan masalah kemasyarakatan dengan pemahaman agamanya.

Tapi di balik kebaikan itu, timbul konflik-konflik diantara mereka. Peran antagonis yang membenci Syamsul pun kianbermunculan.

Memerankan karakter ustad di sinetron menuai imej yang sama pada diri Dude. "Dalam sinetron memang beberapa kali sebagai ustadz. Ustadz kan berdakwah, menyampaikan amanah. Saya bukan ustadz yang berdiri di depan mimbar, tapi saya berdakwah lewat sinetron," katanya.

Dude tidak masalah jika ada yang menyebutnya sebagai ustadz. Apalagi karakter yang ada di sinetron terbawa dalam kehidupan sehari-hari. "Setiap adegan ceramah, buat aku jadi pembelajaran juga. Ternyata begini seharusnya dalam hidup, nggak ada salahnya jika bisa disampaikan juga," kata Dude.

Apa ada beban berperan sebagai Ustadz? "Sama sekali nggak ada beban. Saya banyak belajar dari sini," kata Dude.

Kesulitannya justru ketika mengucapkan hadist dan Al Quran dengan jelas dan benar. Dude mengaku takut salah dalam pengucapan lafadz.

Untungnya ada sutradara Chairul Umam dan penulis cerita DMC, Habiburrahman El Shirazy, yang mengawal terus akting Dude sebagai ustadz.

Siapkah Dude menjadi ustadz sesungguhnya? "Kalau berceramah di atas. mimbar, terus terang. saya belum siap. Ilmu saya masih jauh, belum cukup untuk berdiri di mimbar. Saya menjalankan sesuai sinetron saja," kata Dude merendah.

Tapi tidak dipungkiri tawaran untuk berceramah kerap datang untuk Dude. Apalagi di bulan ramadhan. Bagaimana tanggapan Dude?

"Saya anggap becanda saja tawaran itu. Saya bisa ceramahin diri sendiri saja, bukan untuk orang lain. Keinginan berbagi pasti ada, tapi mungkin sebatas ngobrol sama teman, bukan di mimbar," kata Dude.
 

Lebih Nyaman

Selama bulan Ramadhan, Dude tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Baginya, berpuasa justru membuat dia lebih tenang dan nyaman. "Kalau lagi syuting, badan jadi lebih fit ketika berpuasa. Jadi sama sekali puasa tidak mengganggu pekerjaan," katanya. Untuk menjaga stamina-nya, biasanya Dude menyantap makanan sahur dengan menu seimbang. Berbuka puasa pun dilakukan secukupnya dan makanan yang menyehatkan.

"Yang paling penting buah dan vitamin yang lebih ditambah lagi. Selebihnya digunakan untuk ibadah," ujarnya.

Salah satu bentuk ibadah yang selalu dilakukan Dude saat bulan Ramadhan yakni tarawih. Sebisa mungkin Dude tidak meninggalkan sholat tarawih, meskipun sedang berlangsung syuting.

"Biasanya aku izin untuk sholat tarawih dan itu sudah diatur oleh tim produksi. Syuting siang, buka puasa, sholat tarawih sampai selesai baru balik lagi syuting," kata Dude.

Di 10 terakhir Ramadhan, aktivitas Dude di malam had sudah mulai dikurangi. Itu karena dia lebih memilih melakukan ibadah penuh di sepertiga malam.

"Bulan ini banyak sekali berkah, jadi ada baiknya banyak beribadah, seperti itikaf di 10 hari terakhir. Insya Allah ada waktu khusus untuk itu," katanya.

Dude memang sedang berusaha keras mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Tidak ada tujuan apapun selain menjadi lebih baik bagi dirinya.

(NYATA, EDISI 2143, I AGUSTUS 2012)