CINTA AMARA : Kesempatan hidup Wahida kecil! Apakah dia akan selamat?

Amara kemudian mendekat dan histeris melihat Wahida sudah tidak sadarkan diri di depan mobil, tampak di sekitar mobil kaca berhamburan. Amara menjerit hebat, ibuuu.. Erika dan Amara menangis di dekat Wahida.

Maya dan Miranti dalam perjalanan. Bu Gia berbicara dengan Miranti melalui telepon, kalau Wahida kecelakaan, orang tuanya Erika. Miranti panik dan bilang kalau dia sedang menuju kesana.

Inggit menerima kabar melalui hapenya dari Radit, kalau Bu Wahida mengalami kecelakaan dekau museum. Inggit kaget dan tanya Amara dimana sekarang.

Erika dan Amara masih menangis di dekat tubuh Wahida. Bu Gia membujuk mereka. Wahida membuka matanya pelan. Wahida berpasan, supaya Amara dan Erika jaga diri baik baik. Amara dan Erika semakin panik.

Miranti dan Maya berlari mendekat. Hampir bersamaan, Erika dan Amara sama sama berlari memanggil bundanya, tapi Erika lebih dulu memeluk Miranti dan menumpahkan tangisnya.

Ambulance sudah tiba di halaman rumah sakit, bersamaan dengan Herdy dan Afandy yang baru saja datang. Wahida tidak sadarkan diri. Herdy menangis sambil memperhatikan Wahida. 

Dokter kasih tau ke Afandy dan Herdy soal kondisi Wahida. Mereka bilang harapan untuk hidup sangat kecil, mohon didoakan agar pasien bisa melewat masa kritisnya.