Nasya Marcella : Terlibat Cinta Segitiga dengan Yuki Kato

Fortune Cookies (FC), sinetron produksi SinemArt yang tayang di RCTI mulai 2 Desember lalu, tak hanya menjadi ajang reuni pasangan Yuki Kato dan Stefan William, tetapi juga menjadi ajang bersatunya kembali pasangan Nasya Marcella dan Stefan William yang sebelumnya tampil di sinetron Akibat Pernikahan Dini (APD) yang juga ditayangkan RCTI. Melakoni karakter tokoh Jasmin, anak orang kaya yang cantik, anggun, tapi pemalu, Nasya dikisahkan terlibat cinta segitiga dengan Yuki dan Stefan. Nasya dan Yuki sama-sama menyukai Stefan yang melakoni tokoh Rayhan.

"Jasmin suka dengan Rayhan, cuma karena dia tidak berani mengungkapkannya, dia minta bantuan pada Fathin (Yuki). Ternyata lama-kelamaan Fathin malah mulai menyukai Rayhan," cerita Nasya kepada Bintang. Ini sinetron keempat Nasya di rumah produksi yang telah membesarkan nama-nama seperti Dude Harlino, Naysilla Mirdad, Asmirandah, dan Citra Kirana. Sebelumnya, ia tampil di sinetron Vang Masih di Bawah Umur (YMdBU), Magic, dan Akibat Pernikahan Dini. Meski memerankan karakter protagonis di semua sinetronnya, menurut Nasya masing-masing karakter memiliki tantangan berbeda. "Di Akibat Pernikahan Dini aku agak tomboi, manja, dan cerewet. Sedangkan di Fortune Cookies aku tidak terlalu banyakkebagian dialog, tapi lebih kepada reaksi. Menanggapi sesuatu itu lebih kalem, omongannya juga lebih halus. Mirip kayak di Yang Masih di Bawah Umur. Makanya, aku tidak terlalu sulit memerankan Jasmin. Karakter Jasmin mirip dengan karakter asli aku, pendiam dan pemalu," bilang cewek yang pada 9 Desember lalu berulang tahun ke-17. Dengan pembawaannya yang kalem, Nasya dinilai sukses membangun chemistry dengan lawan-lawan mainnya.

Tayang setiap hari, FC mengalami perombakan cerita. Mengawali episode dengan cerita bergenre drama-hampir semua akting pemainnya terlihat kaku-belakangan alur sinetron besutan sutradara Maruli Ara itu menyesuaikan dengan usia para pemainnya yang kebanyakan masih remaja. "Tadinya (ceritanya) lebih dewasa, aku saja harus melakukan adegan menyetir mobil. Setelah perombakan cerita, karakternya bergeser ke anak SMA dan lebih sering pakai seragam sekolah. Setelah itu memainkan peran jadi lebih gampang, lebih pas dengan umur aku," beber Nasya. Sayangnya, perombakan cerita itu belum berhasil mengangkat performa rating dan share FC, yang hingga minggu ketiga penayangan masih bercokol di 20 besar hasil survei AGB Nielsen. "Semestinya sebagai pemain tidak terpengaruh dengan hal itu. Tetap profesronal saja. Akting, ya akting saja. Tidak usah memikirkan rating dan share. Itu urusan rumah produksi. Cuma kadang-kadang kepikiran juga sih. Bikin kerja jadi rada malas. Untungnya tidak bikin drop. Aku tetap profesional saat syuting," beritahu belia berzodiak Sagitarius ini santai.

MENGUNDURKAN DIRI

Sejak duduk di bangku SMP Nasya memang sudah diarahkan orang tuanya untuk menekuni karier di dunia hiburan. 'Aku ikut kelas akting di Rawamangun, Jakarta Timur. Orang tua aku yang menyuruh. Di tempat les aku pernah main drama panggung sekali. Latihannya lama banget. Sebulan. Selain lebih bisa mengeksplorasi akting, juga lebih bisa melatih kepercayaan diri. Aku soalnya dulu anaknya benar-benar pemalu. Tidak berani ngomong," Nasya berkisah.

Tidak cuma les akting, Nasya juga ikut kelas modeling. Mamanya yang memasukkan. Di tempat les itu, ia menimba banyak pelajaran. Mulai dari belajar berdandan, belajar pakai sepatu berhaktinggi, dan belajar berjalan. "Aku tadinya sama sekali tidak bisa centil. Tidak bisa berdandan dan pakai heels. Tapi setelah ikut les modeling paket dua minggu selama liburan, aku mulai bisa melakukan berbagai hal itu," katanya. Berbagai kursus itu membuat kepercayaan dirinya mulai tumbuh. Nasya yang memiliki postur jangkung ini pun mulai sering ikut lomba model di mal-mal di Jakarta. Salah satu prestasinya, ia menjadi pemenang di ajang HiLo Teen Models 2010.

Melihat dirinya punya aura kebintangan, banyak pencari bakat yang kemudian menawarinya untuk ikutan kasting. "Akhirnya aku ikutan kasting iklan. Ternyata setelah sekian kali ikut kasting, akhirnya aku diterima di iklan makanan ringan," bilang cewek pemilik tinggi badan 169 cm. Keberhasilan Nasya tak lepas dari keberhasilannya melawan rasa takut, malu, grogi, atau minder dalam dirinya. "Yang jelas, sebelum kasting aku banyak tanya dulu ke orang lain. 'Kasting ngapain saja sih, ditanya apa saja sih, disuruh apa saja.' Selain itu aku latihan terus. Semakin sering ikut kasting semakin bagus," ungkapnya. Selain iklan makanan ringan, Nasya juga membintangi iklan permen, pembersih wajah, dan sampo.

Dari iklan, pemilik bibir mungil ini memulai debutnya di dunia akting lewat sinetron Bule Betawi. Walau hanya kebagian peran pendukung, ia mengaku banyak belajar dari Gisela Cindy, sang pemeran utama yang juga adik artis Gracia Indri. 'Aku banyak belajar dari Gisela Cindy. Dia bagus mainnya," Nasya memuji. Nasya lamu bermain di sinetron Satria produksi Multivision Plus. "Awalnya screen test dulu. Hampir main judul inilah, hampir masuk judul itulah. Kira-kira setengah tahun menunggu, barulah aku dapat peran sebagai Safira di Satria. Padahal, waktu itu, karena kelamaan menunggu, aku sudah mau keluar (dari Multivision)," ungkapnya. Dari Satria, Nasya menerima tawaran kontrakdari rumah produksi SinemArt pada 2012. "Kontrak  (dengan Multvision)  belum selesai tapi aku mengundurkan diri. Tidak ada masalah. Mereka juga sudah tidak ngasih aku pekerjaan lagi," Nasya beralasan. Dasar rezeki, bulan April tahun lalu, Nasya didapuk bermain di sinetron YMdBU yang bertahan hingga 109 episode. Karier Nasya pun makin meroket. la kemudian kembali bermain di sinetron Magic dan Akibat Pernikahan Dini.

Mengingat jadwal syuting yang padat, sejak kelas 1 SMA Nasya memilih mengikuti homeschooling agar kegiatannya di dunia hiburan tidak terganggu. "Homeschooling merupakan jalan tengah yang paling tepat. Sekolah bisa sambil syuting. Di sekolah reguler, aku tidak bisa membagi waktu dengan syuting," Nasya beralasan. "Banyak untungnya ikut homeschooling. Pertama, waktu jadi fleksibel. Sehari cuma dua jam. Homeschooling-nya dekat rumahku juga. Kedua, tidak terlalu banyak tugas. Ketiga, hanya mempelajari pelajaran yang penting-penting," Nasya mengurai keuntungan ikut homeschooling. Dengan usia yang terbilang belia, karier Nasya masih terbentang luas. la masih bisa lebih sukses dari sekarang.

 

(Bintang Indonesia, Edisi 1177, V Desember 2013)