Yuka keluar dari ruang owner. Ia berjalan ke tengah teras, menarik perhatian semua yang sedang nongkrong di sana. Teman-teman semua, mohon perhatian sebentar ya… Teras Café harus ditutup lebih awal karena…

Diah memperhatikan Zara yang hanya menunduk. Sepiring makanan yang berada di depannya tidak disentuhnya sama sekali. Zara menatap Diah. Apa yang lebih berarti buat Mama sekarang? Aku? Atau uang?

Harry berdiri di sudut dekat meja IC, agak menjauh dari kerumunan yang mulai bubar. Dia menerima panggilan masuk dari Aqeela. Her, gimana Her? Perkembangannya? Harry bicara cepat tapi tetap tenang. Kita lagi mau coba lakuin sesuatu. Kamu standby ya… nanti aku kasih tau kamu harus ngapain.

Mohan menghampiri Raisa. Raisa tersenyum kecil, dan cepat membuka pouch kecil dari tasnya. Dia mengeluarkan satu jepit rambut. Aku tau ada yang lagi kamu beresin tapi aku nggak akan banyak tanya but, Goodluck!

Diah dan Zara masih duduk berhadapan. Terdengar suara ketukan dari arah pintu, Fattah datang. Diah mulai panik. Dia segera bangkit dan menarik lengan Zara. Diah menggiring Zara menuju Gudang. Ma, please… nggak gini caranya… Diah bilang, Jangan persulit Mama!