Romi paksa Dania melihat nisan Lolly. Itu Lolly. Lolly dikubur di sana. Dania gak mau dengar ucapan Romi. Romi dengan marah bilang apa kamu mau orang yang sudah bikin anak kita Lolly meninggal hidup bahagia sementara kamu semakin terpuruk hanya meratapi nasib. Kamu harus bangkit Dania ! Shafira dan Julian, mereka yang menyebabkan Lolly meninggal. Mereka juga harus merasakan yang sama seperti apa yang kita rasakan.

Dania langsung histeris. Dia langsung peluk nisan Lolly. Dania menangis tersedu-sedu karena ingat kalau Lolly sudah tidak ada. Romi peluk Dania, tenangkan Dania bilang Dania boleh menangis sepuasnya sekarang tapi setelah itu jangan pernah biarkan air mata Dania jatuh lagi.

Dibutik, Wulan melihat Romi pilih-pilih baju untuk Dania. Romi bilang mau merayakan ulang tahun Acel, tapi dia malah bawa Dania shopping. Wulan hampiri Romi bilang, dia makin yakin kalau Acel gak usah ketemu Romi lagi. Biar Acel selamanya bersama Opanya. Romi menoleh kaget.

Gina yang keluar dari toilet melihat Wulan yang udah di kasir mau bayar. Gina mau hampiri Wulan. Tapi Gina malah melihat Romi dan Dania. Gina senang Dania udah keluar dari rumah sakit tapi Gina gak suka Romi bawa Dania ke butik itu padahal Romi tahu Wulan sering belanja dibutik itu.

Julian dan Shafira main mini golf portable. Julian berkali-kali gagal terus masukin bola ke lubang. Shafira pegangin tangan Julian ajarin cara pukul bola suruh Julian pukulnya agak kenceng dikit. Tapi Julian malah pukul bolanya kekencengan dan malah pecahin guci antik milik Gina. Julian kaget.

Julian bersihin pecahan gucci. Hp Shafira berdering, Shafira ambil hpnya, panggilan dari Gunawan. Shafira cepat angkat dan tanya apa hasil test DNA udah keluar? Gunawan bilang besok pagi. Tadi dokter bagian forensic kasih kabar ke Gunawan. Shafira ucapin terimakasih ke Gunawan.