Julian dan Shafira mau naik ke lantai atas. Shafira ingatkan Julian lain kali jangan main pukul aja, harus jelas dulu masalahnya. Julian bilang ma’af. Dia tadi kalap. Terdengar suara kunci pintu dibuka dari luar.  Sisi masuk. Julian marah Sisi malam-malam keluyuran. Sisi alasan lebaran ke rumah dosen sama teman-temannya. Julian gak jadi marah suruh Sisi cepat istirahat. Sisi mengangguk dan buru-buru masuk ke kamarnya.

Yuda sudah duduk di salah satu meja dengan perasaan gelisah. Mona datang duduk di hadapan Yuda. Mona butuh bantuan Yuda. Yuda tatap Mona masih bingung. Mona bilang Yuda kan pacaran sama Sisi. Yuda punya banyak kesempatan bertemu dan bicara sama Shafira. Yuda bisa bantu Mona supaya Shafira percaya lagi sama Mona. Yuda mengangguk setuju. 

Sementara itu, Yunia bangun dari tidurnya. Tubuhnya terasa lemas seperti tidak bertenaga. Kepalanya juga sakit. Yunia pejamin lagi matanya. Dia malah terbayang wajah Shafira. Yunia menggeram marah. Dia lempar bantal dan selimut yang ada di tempat tidurnya ke lantai sambil teriak histeris. Aku gak bisa terima keadaan ini Shafira. Aku gak bisa terima melihat kamu hidup bahagia sementara hidup aku hancur. Yunia terus teriak histeris.

Yunia remas-remas rambutnya dengan tubuh gemetar menahan amarah. Abian masuk dan langsung peluk Yunia minta Yunia tenang. Yunia bilang dia benci orang yang sudah menghancurkan hidupnya. Dia mau orang itu juga hancur. Abian peluk Yunia dan bilang dia akan cari orang yang sudah menghancurkan hidup Yunia. Dia akan habisi orang itu dengan tangannya sendiri.