Putri Titipan Tuhan

Sinopsis

 

BUNDA HAPSARI dan anak-anaknya NADIRA (23), LULA (20), KEISHA (18) dan FAUZAN (8)) dengan gotong royong menyiapkan kejutan ulang tahun PAK SALMAN ke 55, yang membuat PAK SALMAN terharu. Baru kali itu ulang tahun PAK SALMAN di rayakan oleh keluarga dengan makanan enak dan melimpah.

PAK SALMAN yang bekerja sebagai PNS GURU SMP dan BUNDA HAPSARI yang bekerja sebagai PNS GURU SD dikenal sebagai pasangan suami istri sederhana yang sukses dalam mendidik anak-anak mereka. Selain anak-anak mereka yang tumbuh menjadi anak-anak yang cantik tapi warga sudah menebak kalau kelak masa depan anak-anaknya yang cantik-cantik dan cerdas-cerdas itu akan cerah, NADIRA calon dokter, LULA yang belum genap berumur 21 akan lulus dari fakultas komunikasi, KEYSHA masih kuliah di Semarang dan FAUZAN satu-satunya anak laki-laki BUNDA yang masih di kenal sangat cerdas dan santun. Dari ketiga anak PAK SALMAN, LULA adalah satu-satunya putri PAK SALMAN yang sudah memiliki pacar, bernama ARJUNO(21) atau biasa dipanggil dengan nama JUNO.

Sayangnya, tidak semua warga ikut senang melihat keluarga sederhana BUNDA HAPSARI yang bahagia itu. BU WAWAN yang masih sakit hati dengan LULA karena menyangka LULA sudah merebut JUNO dari AUDI, ANAK BU WAWAN sekaligus mantan sahabat LULA sejak kecil.

Tidak ada kebahagiaan yang sempurna dan berlangsung tanpa cobaan. Suatu sore setelah hujan lebat, LULA menerima kabar dari RAYA, seorang perempuan yang mengaku telah di hamili oleh JUNO, pacar yang sudah saling berjanji untuk menjadi calon suami LULA. RAYA mengaku kalau JUNO tidak mau bertanggung jawab karena JUNO akan menikahi LULA. RAYA meminta ke LULA supaya LULA mau menemui dirinya untuk membicarakan tentang hal ini. LULA yang panik memutuskan untuk menemui RAYA saat itu juga. BUNDA HAPSARI berusaha mencegah LULA untuk pergi karena LULA sedang dalam keadaan panik di tambah lagi hujan baru saja turun dengan lebat pasti jalanan licin. LULA bersikeras, PAK SALMAN yang tidak tega melihat putrinya mengendarai motor sendiri akhirnya memutuskan untuk mengantarkan LULA. 

Dalam perjalanan, LULA terus mendesak PAK SALMAN supaya mempercepat laju motornya. PAK SALMAN berusaha tenang, tapi tidak tega mendengar suara LULA yang merengek lembut hampir menangis memohon PAK SALMAN pun terpaksa mengebut, sampai akhirnya PAK SALMAN tidak bisa mengendalikan laju motornya sehingga jatuh ke aspal. LULA terpental dari jok motor sementara PAK SALMAN terpental ke tengah bertepatan dengan truk yang sedang melaju dari arah yang berlawanan. Dari kejauhan LULA menyaksikan detik-detik kejadian tabrakan yang menimpa ayahnya.

LULA menjerit histeris....

Di rumah BUNDA dan FAUZAN yang menunggu kedatangan LULA dan PAK SALMAN akhirnya mendapatkan kabar dari Polisi yang mendatangi rumah mereka kalau PAK SALMAN dan LULA mengalami kecelakaan. LULA selamat dan sedang di rawat di RS sementara PAK SALMAN meninggal. Dalam keadaan shock, BUNDA dan FAUZAN pun segera menyusul ke RS.

Setelah melihat dan memastikan jenazah PAK SALMAN, BUNDA dan FAUZAN pergi ke tempat perawatan LULA. Dokter memberi tahu kalau LULA masih shock dan menyarankan supaya LULA beristirahat semalam di RS. BUNDA HAPSARI menitipkan LULA ke CAHYO (Kakak kandung BUNDA HAPSARI) dan INDRI istri CAHYO untuk menemani LULA di RS sampai besok LULA siap di bawa pulang ke rumah.

Keesokan harinya saat NADIRA dan KEYSHA datang dia Syok melihat ayahnya yang sehat wal’afiat mendadak meninggal dalam kecelakaan. NADIRA bertanya bagaimana kejadiannya? BUNDA memintanya untuk tenang dan mendo’akan PAK SALMAN karena sebentar lagi jenazah akan di berangkatkan, mereka masih menunggu LULA dari RS. LULA akhirnya pulang dengan diantar oleh CAHYO. Begitu LULA masuk, dia langsung syok menyaksikan jenazah ayahnya. BUNDA, NADIRA, KEYSHA dan FAUZAN yang sudah mulai iklas berusaha menenangkan LULA.

Diantara barisan orang yang melayat, tampak JUNO mencari cari keluarga Lula dan sempat bertemu dengan AUDI yang kebetulan sedang  pulang dari Jogya. JUNO menanyakan Lula kepada Audi. AUDI menunjukkan. LULA terlihat marah ke JUNO. JUNO yang belum tahu kalau LULA sudah tahu JUNO menghianati LULA menyangka kalau LULA yang tidak menerima keberadaan dirinya disana karena LULA masih syok kehilangan PAK SALMAN, bukan karena LULA sudah tahu bahwa dia menghamili perempuan lain. CAHYO mengatakan ke JUNO kalau LULA masih syok, JUNO mengerti.

Setelah sampai di rumah, FAUZAN memberi tahu asal muasal kecelakaan PAK SALMAN dan LULA terjadi, semuanya berawal dari perempuan yang menelpon LULA dan mengaku di hamili oleh JUNO. NADIRA dan KEYSHA kelihatan marah besar ke JUNO. Beberapa hari setelah pemakaman keadaan LULA masih depresi dan belum bisa diajak berkomunikasi dengan lancar meskipun BUNDA HAPSARI, NADIRA, KEYSHA dan FAUZAN sudah terlihat iklas, mereka juga terlihat mendukung LULA untuk iklas.

Berhari-hari LULA mengurung diri di dalam kamar, bayangan tentang betapa bahagianya keluarga mereka saat PAK SALMAN masih hidup sampai ke hari terakhir PAK SALMAN yang naas, meninggal karena kecelakaan akibat dirinya terus membuat LULA merasa bersalah.

JUNO akhirnya mengetahui kenapa LULA membencinya saat RAYA memberitahu JUNO bahwa ia minta JUNO tanggung jawab menikahinya, dan ia telah memberitahu LULA. JUNO panic. ia lalu  menemui LULA di rumahnya dan berusaha meyakinkan LULA bahwa ia sangat mencintai LULA. LULA langsung mengamuk dan memukul JUNO. NADIRA lalu mengusir JUNO dari rumah, karena telah membuat LULA tidak stabil lagi emosinya. JUNO berusaha menerangkan kalau dia mencintai LULA lebih dari siapapun, JUNO sadar dia bersalah tapi dia bersedia membayar semua kesalahannya. NADIRA dan KEYSHA tidak peduli. JUNO merasa sangat bersalah. NADIRA dan KEYSHA  tidak bisa terus berada di rumah. NADIRA harus kembali ke Jogja untuk melanjutkan tugasnya sebagai coas dokter dan KEYSHA ke Semarang karena dia kuliah di Semarang. Dengan berat hati mereka meninggalkan BUNDA HAPSARI dan FAUZAN untuk menemani LULA.

Meskipun JUNO sudah dilarang untuk mendekati LULA lagi, bukan berarti JUNO mau menikahi RAYA yang dia hamili. JUNO bersikeras bahwa hubungan JUNO dan RAYA sama sekali tidak berdasar cinta dan JUNO sama sekali tidak ada niatan untuk menikahi RAYA. Orang tua JUNO yang tahu kalau JUNO sudah menghamili RAYA meminta JUNO untuk bertanggung jawab. PAK IRFAN dan BU LARASATI (LARAS) secara baik-baik datang ke rumah BUNDA HAPSARI untuk mengakui dan meminta maaf atas kesalahan JUNO sekaligus menyilakan kalau seandainya hubungan Juno dan Lula putus secara baik-baik. IRFAN dan LARAS bersikeras meminta JUNO untuk bertanggung jawab atas perbuatan JUNO, sebagai laki-laki JUNO harus siap menghadapi konsekuensi dari perbuatannya, termasuk menikahi perempuan yang tidak dicintainya dan melupakan LULA.

JUNO terpuruk sedih, merasa tidak mendapatkan dukungan dari orang tuanya. Tapi PAK IRFAN yakin bahwa sejak kecil dia berusaha menjadikan diri JUNO sebagai sosok laki-laki yang kuat dan bertanggung jawab, kalau JUNO melakukan kesalahan maka dia harus menghadapinya secara gentleman. PAK IRFAN dan LARAS juga tidak mau, cucu mereka lahir di luar ikatan pernikahan. Di sini PAK IRFAN dan LARAS tidak memihak ke RAYA tapi mereka yakin apa yang mereka lakukan ini adalah sebagai bentuk didikan terhadap JUNO. Sikap bertanggung jawab dari JUNO harus di mulai dari hal yang bersifat pribadi sebelum kelak JUNO di beri amanah besar untuk melanjutkan usaha mereka. JUNO tidak kuasa menolak.

AUDI yang selama ini berusaha melupakan JUNO karena menduga JUNO dan LULA tidak akan terpisahkan kembali menelan kekecewaan. Kalau dia tahu JUNO dan LULA bisa di pisahkan sejak awal, kenapa orang itu bukan dirinya tapi justru sosok baru yang datang? AUDI pun kembali menenggelamkan dirinya dalam pekerjaan, dia meyakinkan dirinya untuk tidak akan pernah jatuh cinta lagi.

JUNO dan RAYA menikah. Meskipun demikian cinta JUNO tidak berubah ke LULA, bahkan setelah dia mendengar LULA mengalami depresi, cinta JUNO ke LULA pun semakin tinggi. Apa yang di rasakan JUNO ke LULA membuat JUNO tidak bisa memberikan cintanya lagi ke RAYA tapi RAYA mengerti dan menerima kondisinya meskipun dengan hati yang terluka. RAYA tahu sebesar apapun pengorbanan yang akan dia lakukan untuk JUNO, suaminya itu tidak akan pernah bisa menggantikan posisi LULA di hati JUNO.

Waktu berlalu, keadaan LULA tidak semakin membaik, meskipun sehari-harinya normal, tapi ketika ada momentum yang mengingatkan kejadian kecelakaan itu, maka dia kembali depresif... BUNDA HAPSARI yang tidak tega meninggalkan LULA sendirian di rumah memutuskan berhenti menjadi guru meskipun berat dan mulai berjuang mencari penghidupan untuk biaya hidup, biaya pendidikan anak-anaknya dan biaya berobat LULA dengan segala cara. Di mulai dari membuka usaha catering yang tidak berjalan dengan lancar sampai akhirnya membuka usaha konveksi kecil-kecilan. Melihat perjuangan BUNDA yang tidak kenal lelah, membawa LULA dari satu tempat pengobatan satu ke tempat lain sama sekali tidak menunjukkan kemajuan berarti.

Keadaan LULA yang sering kumat, membuat dukungan NADIRA dan KEYSHA ke LULA makin memudar, semakin hari semakin berkurang dan akhirnya membuat mereka marah dan muak ke LULA. Sosok LULA yang sehat, cantik, cerdas yang dulu sangat menyayangi keluarga kini tinggal LULA yang memprihatinkan dan menyedihkan di mata mereka. Dalam pendapat mereka, BUNDA mereka harus hidup menderita hanya karena harus mengurus LULA. BUNDA HAPSARI tidak menyerah. Ia yakin suatu saat nanti depresi LULA akan sembuh, dan LULA kembali menjadi pribadi LULA yang ceria dan optimis seperti dulu..

Bagaimanakah kelanjutan kisahnya?..

 

Cast n Crew

 

CUT MEYRISKA                          

WIDYAWATI SOPHIAN               

RIONALDO STOKHORST             

MARCEL MICHELLA PUTRI          

INDAH INDRIANA                     

MARCELLA SIMON                     

SALIM BUNGSU                        

NAZAR ANUZ                                     

NABILA ZAVIRA                        

DEBBIE C. DEWI                       

TRININGTYAS                          

TYAS WAHONO                         

RASYID KARIM                         

UCI BING SLAMET                     

EDDIE RIWANTO    


Production Stils

 

Sutradara               :        Maruli Ara

Produser                :        Leo Sutanto

Cerita & Skenario    :        H. Imam Tantowi, Siti Faizah

Produksi                 :        SinemArt 

 

Lagu Tema     :  “KU TAK PERNAH LAYAK”

Vokal           :  “OPICK”

Ciptaan         :  “OPICK

Produksi        : FORTE RECORDS