Denis semakin mesra dengan Sakinah, membuat Flora kebakaran jenggot. Saat itu muncul pegawai kantor yang ingatkan mereka untuk survei material pembangunan. Flora langsung punya ide dan ajak Denis survei malam ini juga.

Denis protes tapi Flora ada saja alasannya hingga membuat Denis terpaksa mengiyakan, tapi dia minta izin dulu ke Sakinah. Ternyata Sakinah malah mengizinkan. Denis pergi dan minta Fadil untuk jaga Sakinah di vila.

Saat mereka mau berangkat, Flora meminta dirinya yang nyetir. Tapi di tengah jalan, Denis merasa mobil itu tak enak, bannya seperti kempes. Denis bertanya apa mereka ganti mobil aja dulu, mumpung belum jauh.

Flora menolak, dia beralasan kalau itu kan mobil kantor, mungkin jarang perawatan. Flora bilang pasti akan baik-baik aja. Mau tak mau Denis menurut saja.

Sakinah yang sedang cuci piring, tiba-tiba saja piring itu pecah. Dia jadi berfirasat buruk dan langsung telpon Denis. Begitu telpon ditutup, untuk kesekian kalinya Denis merasakan mobil yang mereka tumpangi ada yang tak beres, tapi Flora masih bersikeras masih bisa handle mobil tersebut.

Ketika mereka melewati jalanan berundak dan tiba-tiba hujan mengguyur, Denis minta mereka menepi karena dia merasa dengan medan seperti ini dan mobil yang tak beres, ini akan membahayakan mereka.

Tapi waktu Flora mau menepi, baut ban lepas dan ban menggelinding hingga membuat mobil mereka berada di tepi jurang. Di saat yang sama, Sakinah yang masih merasa cemas, sedang berzikir dan seketika tasbihnya berceceran.