Shafira jalan melewati sebuah lapangan. Shafira tersenyum miris. Saat itu Shafira melihat di tepi lapangan ada penjual balon. Shafira lalu membeli semua balon. Shafira pergi ke lapangan lalu memejamkan mata melepaskan kesedihan dan rasa kecewanya sama Julian sambil melepaskan balon satu persatu. Air mata Shafira jatuh berlinangan sambil melepaskan balon-balon itu, bukan perasaan lega yang dia rasakan tapi makin rindu ke Julian.

Saat itu mobil Julian melintas. Wajah Julian tampak sedih masih memikirkan Shafira. Saat itu dia melihat balon-balon yang terbang ke angkasa. Julian jadi ingat saat dia dan Shafira melepaskan balon-balon tempo hari. Julian cepat tepikan mobilnya dan berhenti. Julian berlari ke lapangan.

Shafira duduk di bangku taman dengan air mata yang mengucur deras di pipi. Tanpa Shafira sadari, Julian muncul dari sisi lain dan duduk di bangku yang membelakangi Shafira. Julian sangat merindukan Shafira. Dia takut sekali Shafira pergi meninggalkan dia untuk selamanya. Julian sangat sedih.

Sementara itu, Yuda kaget dan marah ke Dania yang datang pergi sesukanya di rumah Yuda. Yuda bilang kalau kedatangan Dania mau jemput Lolly dia gak akan izinin. Dania malah peluk Yuda. Dia menangis tersedu. Yuda kaget tanya Dania kenapa? Dania bilang dia gak menemukan Julian.