Jolina duduk di lapanan, napasnya masih berat, membuka botol minum. Zara segera menghampiri Aqeela. Jolina menghela napas panjang, lalu tersenyum tipis, masih banyak pertandingan. Kita nggak nyerah, kan? Aqeela dan Zara serempak mengangguk, senyum mereka penuh keyakinan.

Anak-anak Sembilan Ilmu sudah berkumpul, masih makan sambil ngobrol. Tapi di meja tengah, Fattah duduk dengan wajah serius. Di sekelilingnya ada Harry, Noel, William, Jefan, Mohan, dan perlahan geng lain ikut merapat. Mohan menatap mereka semua, lalu senyum lebar dan bicara dengan semangat, sembilan Ilmu. Solid! semua murid teriak.

Berikutnya pertandingan basket putra, Tirta Persada melawan 9 Ilmu! Pertandingan dimulai. Tirta Persada mencoba menyerang, tapi defense 9 Ilmu terlalu solid. William dan Harry menguasai paint area. Fattah mencetak 3 angka dari luar!

Mohan mendekat ke Fattah dan merangkul Fattah bicara pelan. Kemudian mereka bicara tanpa kedengeran sama anak - anak yang lain. Mohan bilang, tar gue cari tau siapa cowok itu. Fattah memperhatikan Mohan.

Seluruh murid Sembilan Ilmu dan Tirta Persada berbondong-bondong memasuki ruangan. Pak Gilang berdiri tegak di podium, kompetisi berikutnya adalah… Harmonic Maths! Mika dan Hana saling pandang. Dari pihak 9 Ilmu, Mohan hanya menoleh ringan sambil bilang, kenapa? kaget?