Zara masih duduk di depan pintu rumah Aqeela, sendirian. Tasnya bersandar di dinding. Rambutnya agak berantakan tertiup angin sore. Dalam hati Zara bilang, aku nggak akan pergi sampai kamu dengerin aku.  

Fattah muncul, motornya berhenti perlahan di depan rumah Aqeela. Fattah hampiri Zara, kamu mau sampai kapan di sini? Zara menjawab pelan, sampai Aqeela mau ngomong sama aku. Fattah bilang, Oke. Aku temenin.

Aqeela masih duduk di kasur, memeluk bantal dengan wajah kesal dan lelah. Ponselnya berdering di sampingnya, dari Harry. Harry bilang, kalau kamu masih anggap Zara sahabat kamu, iya, harus. selesai-in!

Ken menyetir dengan tenang. Dia kepikiran soal Zara. Zara, semoga semua baik-baik aja buat kamu. Ujarnya dalam hati.

Aqeela dan Zara duduk berdua. ZARA kelihatan berat banget buat bicara. Aqeela jadi gak sabaran, kalau lo sayang sama dia, kurangnya dia dimana?? Zara jawab, aku terpaksa Aqeela! Aqeela penasaran dengan perkataan Zara.